Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Money

Soliditas, Kunci Penting untuk Bangkitkan Ekonomi Rakyat NTT

2 Desember 2021   20:18 Diperbarui: 3 Desember 2021   20:02 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Viktor Mado Watun, Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi NTT. Foto: Budi Tanjung

Soliditas. Inilah kata kunci penting untuk Nusa Tenggara Timur (NTT). Agar ekonomi rakyat tumbuh. Agar investasi mengalir ke provinsi kepulauan tersebut. Bagaimana NTT merawat soliditas rakyat dengan para pemangku kepentingan? Bagaimana NTT mengawasi kebijakan, agar kepentingan rakyat menjadi yang terdepan?

Solid Bersinergi, Solid Mengawasi

Rakyat memiliki perwakilan, yang berhimpun di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Dalam hal ini, DPRD Provinsi NTT. Lembaga ini menjadi hulu, yang menyuarakan kepentingan rakyat serta mensinergikan berbagai kebijakan, agar benar-benar fokus untuk rakyat.

Pada kebijakan ekonomi, misalnya. "Kami mendorong terciptanya program yang secara langsung mampu menggerakkan ekonomi rakyat," ujar Viktor Mado Watun, Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi NTT, ketika saya temui pada Rabu, 24 November 2021 di Kantor DPRD di Kupang.

Maka, lahirlah Kredit Merdeka, pada tahun 2019. Kredit tersebut benar-benar merdeka: bebas agunan dan bebas bunga. Nilainya 5 juta rupiah, diberikan secara langsung ke penerima kredit, untuk mendorong usaha rakyat. Secara total, kredit yang telah dikucurkan, sudah dalam hitungan miliaran rupiah.

Kredit tersebut dialirkan melalui Bank NTT sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) NTT. "Karena merupakan aset daerah, makanya kami di DPRD memiliki otoritas untuk membina serta mengawasi aktivitas bank tersebut, demi kemajuan ekonomi rakyat NTT," lanjut Viktor Mado Watun, politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut.

Soliditas DPRD dan Bank NTT dalam konteks pembinaan serta pengawasan penyaluran kredit. Foto: Didik Wiratno
Soliditas DPRD dan Bank NTT dalam konteks pembinaan serta pengawasan penyaluran kredit. Foto: Didik Wiratno

Secara regulasi, Bank NTT merupakan mitra strategis Komisi III DPRD. Viktor Mado Watun selaku wakil ketua komisi tersebut, diminta oleh Emelia Julia Nomleni, Ketua DPRD Provinsi NTT, untuk saya wawancarai, karena Emelia saat itu sedang berdinas di Sumba.

Sebagai narasumber yang kompeten, Viktor Mado Watun menyebut, pengucuran Kredit Merdeka serta pengawasan pelaksanaannya, dilakukan secara ketat. "Ada pengawasan oleh tim internal Bank NTT dan ada pula pengawasan dari DPRD, khususnya dari Komisi III," ungkap Viktor Mado Watun tentang mekanisme pengawasan kredit melalui Bank NTT.

Soliditas yang dibangun DPRD dan Bank NTT dalam konteks pembinaan serta pengawasan penyaluran kredit, sangat mengesankan. Nyatanya, Kredit Merdeka bisa dieksekusi secara tepat sasaran. Kredit tersebut benar-benar digunakan untuk usaha, sesuai peruntukannya. Pertumbuhan ekonomi rakyat pun menggembirakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun