Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Orangutan Mengabdi untuk Manusia tapi Habitatnya Dihabisi

26 Juni 2016   01:47 Diperbarui: 26 Juni 2016   03:17 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah seorang anggota Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation tengah memberi susu anak orangutan. Ini bagian dari upaya pelestarian satwa dan lingkungan hidup secara berkelanjutan. Sejak tahun 2012, Bank Central Asia secara teratur memberikan dukungan dana bagi aktivitas pelestarian orangutan yang dilakukan BOS Foundation di Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur. Foto: isson khairul

Benarkah kita tidak kejam? Orangutan mengabdi kepada manusia. Mereka menjaga hutan. Mereka merawat hutan. Tapi, sebagian dari kita, menghabisi habitatnya. Bahkan, membunuh orangutan dengan semena-mena.

Kenapa? Karena, sebagian dari kita tidak menyadari kegunaan hutan. Juga, tidak memahami pentingnya orangutan bagi kelangsungan hidup manusia. Padahal, kita sudah mengalami akibatnya. Banjir, longsor, dan climate change hanya beberapa contoh dari akibat kerusakan hutan.

 Bencana tersebut tentulah harus kita cegah, antara lain dengan melindungi hutan serta menjaga keberlangsungan hidup orangutan. Salah satu institusi yang concern akan hal itu adalah Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo, Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation. Pada Jumat (24/6/2016), BOS Foundation sharing tentang berbagai upaya penyelamatan orangutan di Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur.

Orangutan Menyuburkan Hutan

Banjir, longsor, dan climate change hanya beberapa contoh dari akibat kerusakan hutan. Maka, sudah menjadi tugas kita bersama untuk menjaga hutan, agar berbagai bencana tersebut tidak terjadi. Terus, apa kaitannya dengan orangutan?

 Dr. Ir. Jamartin Sihite, CEO BOS Foundation, menggambarkan bumi ini sebagai sebuah pesawat terbang. Hutan adalah salah satu komponen pesawat tersebut. Artinya, kerusakan hutan, yang merupakan salah satu komponen bumi, akan merusak bumi secara keseluruhan.

Climate change, misalnya. Salah satu penyebabnya, karena karbondiokasida yang dihasilkan berbagai aktivitas manusia, tidak mampu lagi diserap oleh tumbuh-tumbuhan. Karena, luas hutan sudah jauh berkurang. Tumbuh-tumbuhan di hutan pun terus berkurang. Ruang terbuka hijau di perkotaan pun sangat minim. Itulah yang menyebabkan suhu bumi makin panas. Banjir dan longsor terjadi di mana-mana. Iklim menjadi tidak menentu. Musim panas dan musim hujan, makin sulit diprediksi.

Pada Jumat (24/6/2016) lalu, Jahja Setiaatmadja menyerahkan donasi kepada BOS Foundation senilai Rp 200 juta. Dari kiri ke kanan: maskot orangutan, Inge Setiawati, Corporate Secretary BCA, Jamartin Sihite, CEO BOS Foundation, Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA, dan Bungaran Saragih, pendiri BOS Foundation. Ini aksi nyata industri perbankan swasta nasional turut menjadi bagian dari Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Orangutan Indonesia 2007-2017 secara nasional. Foto: isson khairul
Pada Jumat (24/6/2016) lalu, Jahja Setiaatmadja menyerahkan donasi kepada BOS Foundation senilai Rp 200 juta. Dari kiri ke kanan: maskot orangutan, Inge Setiawati, Corporate Secretary BCA, Jamartin Sihite, CEO BOS Foundation, Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA, dan Bungaran Saragih, pendiri BOS Foundation. Ini aksi nyata industri perbankan swasta nasional turut menjadi bagian dari Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Orangutan Indonesia 2007-2017 secara nasional. Foto: isson khairul
Jika saja hutan kita masih terawat, maka berbagai bencana alam tersebut tidak separah yang terjadi kini. Artinya, kita membutuhkan hutan. Di sana, hidup orangutan, yang sesungguhnya mereka mengabdi kepada manusia dengan menjaga hutan

. Jamartin Sihite menceritakan, orangutan tiap hari berkeliaran di hutan. Mereka makan buah-buahan, yang bijinya dibuang orangutan di kawasan hutan. Secara alamiah, orangutan menyebarkan biji-bijian tersebut, hingga tumbuh menjadi tumbuhan baru.

Regenerasi tumbuhan di hutan akan berlangsung alamiah. Hutan menjadi lebat karena penuh dengan pepohonan. Otomatis, fungsi hutan menjadi maksimal. Antara lain, mencegah terjadinya banjir dan longsor. Kemampuan tumbuhan menyerap karbondiokasida pun jadi maksimal, mencegah terjadinya climate change. Untuk itulah, antara lain, BOS Foundation menjaga serta merawat urangutan. Sementara, hutan terus dibabat manusia. Habitat orangutan makin berkurang. Populasi orangutan pun terus menyusut, karena banyak orangutan yang dibunuh oleh manusia.

Merawat dan Melepasliarkan   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun