Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Hari Lahir Pancasila, Mari Bersatu Menaati Protokol Kesehatan

2 Juni 2021   19:12 Diperbarui: 2 Juni 2021   23:16 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya dan Letnan Kolonel Laut M. Arifin berbincang tentang lonjakan pasien Covid-19 di pintu gerbang zona merah Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran. Didik Wiratno memvideokan kami dengan Sony A7 Mark III. Posisi kamera rada jauh tak masalah, karena perbincangan kami bisa di-record dengan baik oleh clip on Sennheiser. Foto: Erwin Hadi

1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Ini momen bagus untuk merayakan persatuan bangsa, bersatu tekad menaati protokol kesehatan. Setidaknya, untuk memutus mata rantai penyebaran, agar tak meluas dan menambah zona merah di negeri ini.   

Dari 900 ke 2.184 Pasien

Kami berdiskusi di pintu gerbang zona merah: saya dan Letnan Kolonel Laut M. Arifin. Matahari di kawasan Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran tersebut, terus beranjak naik. Angin kering bertiup kencang, menggugurkan dedaunan dari pepohonan yang menjulang di sana. Agak lama kami sama-sama terdiam, sebelum memulai perbincangan.

Sebelum Lebaran, pada Rabu (05/05/2021), pasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, sekitar 900-an orang. Kemarin, Selasa (01/06/2021), jumlah pasien di sana sudah melonjak menjadi 2.184 orang. "Mereka warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi," ujar Letkol Laut  M. Arifin, Kepala Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Info tentang lonjakan jumlah pasien itu, bukan untuk menakuti-nakuti. Tapi, agar kita semua lebih menaati protokol kesehatan.

Pada Selasa (01/06/2021) itu, Letkol Laut M. Arifin menggelar aktivitas rutin di Lapangan RSDC, yaitu senam aerobik bersama pasien dan tenaga kesehatan (nakes). Sesuai protokol kesehatan, Letkol Laut M. Arifin dan tenaga kesehatan yang ikut senam, mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Selesai senam bersama, Letkol Laut M. Arifin bikin kuis sekaligus bagi-bagi hadiah kepada pasien.

Saya dan Letnan Kolonel Laut M. Arifin. Selaku Kepala Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran, ia meng-update lonjakan pasien tersebut bukan untuk menakuti-nakuti. Tapi, agar kita semua lebih menaati protokol Kesehatan, untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Foto: Didik Wiratno
Saya dan Letnan Kolonel Laut M. Arifin. Selaku Kepala Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran, ia meng-update lonjakan pasien tersebut bukan untuk menakuti-nakuti. Tapi, agar kita semua lebih menaati protokol Kesehatan, untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Foto: Didik Wiratno
"Ini kegiatan rutin tiap pagi," lanjut Letkol Laut M. Arifin, "agar pasien dan nakes sama-sama gembira. Ini salah satu cara untuk meningkatkan imunitas tubuh mereka. Diharapkan, nakes jadi kuat menghadapi virus corona dan pasien menjadi lebih cepat pulih dari paparan Covid-19." Imunitas tubuh memang menjadi salah satu kunci penting untuk melawan Covid-19.  

Yang istimewa pada Selasa (01/06/2021) tersebut, karena pada hari itu, kita sebagai bangsa memperingati Hari Lahir Pancasila. Letkol Laut M. Arifin menuturkan, kuis pada hari itu ya seputar Pancasila. Ada kuis berupa lomba baca Pancasila. Ada yang berkisah tentang pengalaman mereka, yang relevan dengan salah satu sila di Pancasila. Ada pula yang ber-opini tentang pemahaman mereka mengenai Pancasila.

Pada pelaksanaannya, kuis penuh hadiah itu berlangsung dengan suka-ria. Bukan dengan kening berkerut seperti sedang ujian di kelas. "Tujuannya tentu saja untuk membangkitkan rasa berbangsa. Mereka dirawat di sini kan oleh negara, dengan biaya sepenuhnya ditanggung negara. Wajar dong kalau kita mengingatkan mereka tentang pentingnya menjaga Pancasila sebagai dasar negara, pemersatu bangsa," ungkap Letkol Laut M. Arifin, yang sebelumnya menjadi Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

Suasana pasien dan nakes pada Selasa (01/06/2021) di Lapangan RSDC Wisma Atlet Kemayoran, seusai senam aerobik. Bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, Letnan Kolonel Laut M. Arifin menggelar kuis serta bagi-bagi hadiah. Kuis yang diajukan tentu saja seputar Pancasila. Foto: Mada Mahfud
Suasana pasien dan nakes pada Selasa (01/06/2021) di Lapangan RSDC Wisma Atlet Kemayoran, seusai senam aerobik. Bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, Letnan Kolonel Laut M. Arifin menggelar kuis serta bagi-bagi hadiah. Kuis yang diajukan tentu saja seputar Pancasila. Foto: Mada Mahfud

Pancasila dalam Tindakan

Secara nasional, tema peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2021 ini adalah Pancasila dalam Tindakan, Bersatu untuk Indonesia Tangguh. Secara konteks pandemi Covid-19, tema tersebut tentu saja relevan. Karena, mata rantai penyebaran virus corona ini, hanya bisa dilakukan secara bersama-sama, oleh seluruh lapisan masyarakat. Nyaris tak ada segmen warga yang tidak terpapar Covid-19.

Buktinya, ada begitu banyak pejabat pemerintah yang sudah terpapar. Bahkan, sebagian sampai wafat. Demikian pula dengan pebisnis, pedagang kaki lima, pekerja kantoran, ibu rumah tangga, hingga anak-anak. Makanya, ada yang disebut Klaster Perkantoran, Klaster Pasar, juga Klaster Rumah Tangga.

Di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, pasien anak-anak lumayan banyak. Setelah di-tracing, mereka umumnya terpapar oleh orang tua masing-masing, juga oleh orang sekitar ketika anak-anak tersebut bermain, serta di sekolah ketika masih berlangsung belajar tatap muka. Beberapa waktu lalu, ada yang menyebut bahwa anak-anak kebal terhadap Covid-19.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), jumlah anak-anak yang terinfeksi Covid-19 di beberapa negara bagian di Amerika Serikat baru-baru ini, mencapai 22,4 persen, lebih tinggi dibandingkan dari tahun 2020, saat pandemi baru terjadi, yakni sebesar 3 persen. Foto: capture laman merdeka.com
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), jumlah anak-anak yang terinfeksi Covid-19 di beberapa negara bagian di Amerika Serikat baru-baru ini, mencapai 22,4 persen, lebih tinggi dibandingkan dari tahun 2020, saat pandemi baru terjadi, yakni sebesar 3 persen. Foto: capture laman merdeka.com
Itu keliru. Sejumlah data mencatat, jumlah anak-anak di Indonesia yang positif Covid-19 hingga 20 Desember 2020, mencapai 74.249 orang. Sedangkan data klaster sekolah atau pesantren, sudah mencapai 3.711 kasus dan tersebar di berbagai provinsi. Dari pemberitaan yang saya cermati di media, topik tentang anak-anak yang terpapar Covid-19, masih relatif minim publikasinya.

Maka, sangat beralasan sekolah tatap muka hingga saat ini masih ditunda pelaksanaannya. Demikian pula dengan pelarangan mudik Lebaran kemarin. Ada kenyataan yang sudah terbukti berkali-kali, tiap kali berkumpul, orang-orang cenderung abai pada protokol kesehatan. Terutama, abai pada jaga jarak dan abai pula mengenakan masker. Padahal, ketika berkumpul, jangan-jangan ada orang di sekitar kita yang sudah terpapar Covid-19.

Tim liputan Covid-19 mendiskusikan tentang ketaatan warga terhadap protokol kesehatan dengan Letnan Kolonel Laut M. Arifin. Dari kiri ke kanan: Budi Tanjung dari CNN Indonesia TV, M. Arifin, Erwin Hadi dari Reportase News, dan Isson Khairul. Foto: Mada Mahfud
Tim liputan Covid-19 mendiskusikan tentang ketaatan warga terhadap protokol kesehatan dengan Letnan Kolonel Laut M. Arifin. Dari kiri ke kanan: Budi Tanjung dari CNN Indonesia TV, M. Arifin, Erwin Hadi dari Reportase News, dan Isson Khairul. Foto: Mada Mahfud
Potensi tertular dan menulari selalu saja ada, ketika sudah kumpul-kumpul. Letkol Laut M. Arifin selalu mengingatkan, hindari kumpul-kumpul dengan rekan-rekan di ruangan. Pilihlah area yang terbuka, setidaknya untuk meminimalkan terjadinya penularan. Hal tersebut hendaknya menjadi kesadaran bersama, demi memutus mata rantai penyebaran.

Kesadaran bersama tentulah tidak akan tumbuh, jika tidak dimulai dari kesadaran secara personal. Nah, mencermati lonjakan pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, juga lonjakan pasien di sejumlah wilayah tanah air, hendaknya menjadi momentum bagi masing-masing kita.

Di peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2021 ini, mari kita tumbuhkan kesadaran personal sekaligus kesadaran bersama secara bangsa untuk menaati protokol kesehatan.

Jakarta 02-06-2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun