Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Muharram, Momen Ridwan Kamil Lawan Rentenir

2 September 2019   22:23 Diperbarui: 2 September 2019   22:28 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil minta agar masjid bisa menjadi penggerak ekonomi umat, melalui program Kredit Mesra (Masjid Sejahtera/Masyarakat Ekonomi Sejahtera). Itu diungkapkan Ridwan Kamil saat menghadiri Shalat Subuh Berjamaah Keliling (Subling), di Masjid Nurul Islam Islamic Center, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu (01/09/2019). Foto: suara.com

1 Muharram 1441 Hijriah bertepatan dengan hari Minggu (01/09/2019). Hari itu, Ridwan Kamil sengaja shalat subuh berjamaah di Masjid Nurul Islam, Kota Bekasi. Mengenakan gamis biru, ia untuk kesekian kalinya bicara tentang penguatan masjid untuk penguatan ekonomi umat. Momen melawan rentenir?

Rezeki Sejak Subuh

Shalat subuh kerap dikaitkan dengan peluang rezeki. Dalam bahasa sehari-hari, jika kita telat shalat subuh, maka rezeki kita keburu dipatok ayam. Barangkali, karena eratnya kaitan shalat subuh dengan rezeki itulah, Ridwan Kamil memilih momen subuh untuk menyuarakan pentingnya penguatan masjid untuk penguatan ekonomi umat.

Tapi, subuh pada hari Minggu (01/09/2019) di Masjid Nurul Islam, di Islamic Center Kota Bekasi tersebut, punya banyak keistimewaan. Antara lain, karena itu bertepatan dengan 1 Muharram 1441 Hijriah, yang diperingati sebagai Tahun Baru Islam. Ini momen yang baik untuk menggugah umat, agar bangkit secara ekonomi, agar lebih berdaya sebagai kaum muslim.

Dalam bahasa sehari-hari, mereka yang lebih berdaya secara ekonomi, diharapkan akan bersedekah lebih sering serta lebih banyak jumlahnya. Dengan demikian, akan lebih banyak pula umat yang tertolong untuk bangkit. Saya pikir, dampak berganda itulah yang menjadi titik poin Ridwan Kamil memilih masjid serta memilih momen subuh untuk menggugah umat.

Itu bukan sesuatu yang ujug-ujug. Bukan hal yang tiba-tiba. Ketika Ridwan Kamil masih menjadi Calon Gubernur Jawa Barat, ia sudah menyuarakan tentang penguatan masjid untuk penguatan ekonomi umat.  Seingat saya, hal itu mulai disuarakan kepada publik, pada Minggu (20/05/2018). Ridwan Kamil mencanangkan program Kredit Mesra, singkatan dari Kredit Masjid Sejahtera.

Itu kredit tanpa bunga, tanpa agunan, dengan nilai pinjaman sampai Rp 30 juta. Menurut Ridwan Kamil, pengajuan kredit ini sangat mudah. Teknisnya, warga tinggal datang ke masjid untuk minta rekomendasi dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM). Kemudian, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang akan mengurus pinjaman warga Jawa Barat tersebut.

Hal itu sudah disampaikan Ridwan Kamil kepada warga Bekasi, semasa ia masih menjadi Calon Gubernur Jawa Barat. Antara lain, ketika Ridwan Kamil mengunjungi Pasar Tambun di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, pada Jumat (20/04/2018) pagi. Artinya, apa yang diungkapkan Ridwan Kamil seusai shalat subuh berjamaah di Masjid Nurul Islam, Kota Bekasi, pada Minggu (01/09/2019) tersebut, bukan sesuatu yang ujug-ujug.

Rezeki Melalui Masjid

Sekali lagi, program Kredit Mesra, singkatan dari Kredit Masjid Sejahtera, bukanlah sesuatu yang ujug-ujug. Program Kredit Mesra itu diluncurkan Ridwan Kamil, semasa ia menjadi  Wali Kota Bandung. Peluncurannya dilakukan bersama Majelis Ulama Islam (MUI) Kota Bandung melalui Bank BPR, di Masjid Al Ukhuwwah, Jalan Wastukencana, pada Senin (21/08/2017).

Ridwan Kamil pada Senin itu menuturkan, Kredit Mesra disalurkan melalui koperasi yang berada di seluruh masjid di Kota Bandung. Kita tahu, koperasi adalah salah satu basis penting untuk ekonomi rakyat. Saat itu, ada 27 koperasi berbasis masjid, yang tersebar di seluruh wilayah di 19 kecamatan. Dalam hal ini, MUI Kota Bandung bertugas sebagai pengawas dan pembina koperasi di masjid-masjid tersebut.

Sampai di sini, tentu menjadi jelas bagi kita tentang penguatan masjid untuk penguatan ekonomi umat. Dalam konteks permodalan, yang membuat warga memilih pinjam dana dari rentenir, karena mereka susah mengakses perbankan. Banyak syaratnya dan ribet ngurusnya. Dengan Kredit Mesra, warga tinggal datang ke masjid untuk minta rekomendasi dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM).  

Dalam bahasa Ridwan Kamil: Tidak perlu ke rentenir, cukup ke masjid. Itu solusi untuk rakyat yang punya masalah dengan modal usaha. Tantangan Ridwan Kamil untuk melawan para rentenir, belakangan semakin berat. Kenapa? Karena, jasa pinjaman online yang berlaku sebagai rentenir, kian merajalela. Banyak yang sudah terjerat, tapi banyak juga yang memasrahkan diri kepada rentenir.

Kepada jamaah subuh di Masjid Nurul Islam, di Islamic Center Kota Bekasi, pada Minggu (01/09/2019) tersebut, Ridwan Kamil bercerita banyak. Pertama, keberadaan Kredit Mesra ini adalah salah satu cara bagi Provinsi Jawa Barat mendekatkan akses keuangan kepada warga, melalui tempat ibadah. Ini salah satu solusi untuk mengatasi keluhan warga banyak syaratnya dan ribet ngurusnya.

Kedua, sejak menjabat Wali Kota Bandung hingga kini menjadi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut sudah ada 17.000 warga yang menjadi debitur Kredit Mesra. Artinya, 17.000 warga tersebut, sudah merdeka dari rentenir. Secara jumlah, memang relatif masih sedikit. Ini tantangan yang tidak mudah bagi Ridwan Kamil dalam melawan para rentenir.

Rezeki dengan Kerjasama

Kenapa tidak mudah? Bacalah Lebih dari Seribu Warga Kota Bandung Terjerat Utang Rentenir yang dilansir republika.co.id, pada Senin (07/01/2019) pukul 16:11 WIB. Juga, Masih Banyak Warga Sukabumi Terjerat Rentenir yang dilansir republika.co.id, pada Jumat (25/08/2017) pukul 10:59 WIB. Itu hanya dua contoh yang menunjukkan, betapa praktik rentenir sudah menggurita di tengah masyarakat kita.

Dalam tulisan saya Jangan Jadi Korban Fintech Bodong, Ayo Cek Daftar Fintech di OJK! pada Rabu (31/07/2019), sebenarnya ada petunjuk bagi kita, agar tidak terjerat oleh pelaku pinjaman online yang bertindak layaknya rentenir. Dalam tulisan saya Awas Jasa Gadai Abal-abal pada Senin (29/07/2019) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, ada sekitar 75.000 usaha penyedia jasa gadai di seluruh Indonesia. Dan, baru 24 jasa gadai yang sudah memiliki izin. Wah, kita harus waspada. Jangan sampai terjebak.

Semua itu hanya sebagian dari tantangan yang tidak mudah bagi Ridwan Kamil, untuk melawan para rentenir. Tapi, ia nampaknya terus berupaya. Salah satu indikatornya, ia merangkul serta melibatkan para pihak di Jawa Barat, untuk bersama-sama melawan rentenir. Bagaimanapun juga, partisipasi banyak pihak tentulah dibutuhkan, karena praktik rentenir sudah menggurita.

Merangkul Bank BNI Syariah, misalnya. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bekerjasama dengan Bank BNI Syariah untuk tiga program sekaligus: Kredit Mesra, One Village One Hafidz, dan program Rumah Sehat. Itu diungkapkan Ridwan Kamil seusai grand launching relokasi Bank BNI Syariah Kantor Wilayah dan Cabang Bandung di Jalan Asia Afrika, pada Selasa (13/11/2018).

Merangkul Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB), juga diakukan Ridwan Kamil, khususnya untuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Penyaluran Kredit Mesra melalui Bank BJB, dapat melepaskan warga Jawa Barat dari jerat rentenir. Itu diungkapkan Ridwan Kamil dalam acara Penutupan Business Review BJB Semester I Tahun 2019 di Ballroom Hotel Aryaduta, Bandung, pada Rabu (07/08/2019).

Itu hanya beberapa contoh para pihak yang sudah dirangkul Ridwan Kamil. Oh, ya, dalam perjalanannya Program Kredit Mesra berkembang menjadi lebih luas. Mesra, yang semula singkatan dari Kredit Masjid Sejahtera, berkembang menjadi Masyarakat Ekonomi Sejahtera. Program ini sudah membina 1.985 mitra di 124 rumah ibadah di Jawa Barat.

Karena skalanya sudah diperluas, maka program pinjaman tanpa bunga dan tanpa agunan ini, bisa diperoleh di masjid, gereja, pura, wihara, hingga kelenteng. Bacalah Kredit Mesra Bina 1.985 Mitra di 124 Rumah Ibadah se-Jabar yang dilansir republika.co.id, pada Senin (02/09/2019 pukul 15:55 WIB.

isson khairul --dailyquest.data@gmail.com

Jakarta, 02 September 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun