Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Cahaya Toleransi dari Jakarta untuk Papua

1 September 2019   20:26 Diperbarui: 2 September 2019   09:31 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pawai obor dalam rangka Jakarta Muhharam Festival Indonesia di Bunderan HI, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8/2019).|Sumber: Kompas.com/Cynthia Lova

Artinya apa? Itu menjadi salah satu penanda, bahwa keberadaan Jakarta sebagai kota multikulturalisme semakin kuat. Warga Jakarta juga warga yang berasal dari luar Jakarta merasa memiliki kota ini. Meski, mereka tidak lahir dan juga tidak besar di kota ini. 

Rasa memiliki itu tak akan tumbuh, jika atmosfer kota ini tidak mendukung aktivitas mereka sehari-hari.

Tarian Yospan di Jantung Jakarta
Realitas pada Sabtu dan Minggu itu juga menjadi penanda bahwa toleransi antar warga di Jakarta, bukan hanya tercermin, tapi sudah terwujud nyata. 

Tingkat kompetisi hidup yang tinggi di Jakarta, sesungguhnya bukan hal yang mudah untuk menyemai rasa toleransi di kalangan warga. Tapi nyatanya, di tengah ketidakmudahan tersebut masih ada ruang berbagi yang relatif mampu menenteramkan banyak pihak.

Kita tahu, sikap intoleran yang terjadi di Malang pada Kamis (15/08/2019) dan peristiwa intoleran di Surabaya pada Sabtu (17/08/2019), telah menjadi pemicu sejumlah peristiwa lain, di sejumlah wilayah tanah air. 

Termasuk, di sejumlah wilayah di Papua dan Papua Barat. Semua itu telah menggerus rasa toleransi yang selama ini ada, serta turut pula menguras energi bangsa.

Hari Minggu (01/09/2019) ini adalah 1 Muharam yang merupakan Tahun Baru Hijriah, yang diperingati sebagai Tahun Baru Islam. 

Lihatlah sepanjang Jalan Muhammad Husni Thamrin yang menjadi jantungnya DKI Jakarta. Sejak pagi, para penari yang berdandan khas Papua, melintasi jalan itu dengan penuh senyum. Langkah mereka tangkas sebagaimana umumnya warga Papua.

Mereka melambaikan tangan dengan riang dan tak lupa bergaya, ketika ada warga mengajak mereka ber-welfie-ria. Mereka bergerak ke depan panggung yang sudah disiapkan di salah satu bagian jalan itu. 

Mereka mengajak warga lain untuk mendekat, untuk ikut menari. Semua menikmati keasyikan tersebut, bergabung mengikuti tarian. Mereka berbaur serta menari bersama.

Mengenakan hiasan kepala warna-warni, mengenakan kaus bertuliskan Papua Adalah Indonesia di bagian dada, para warga Papua dengan leluasa mengekspresikan diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun