Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Spirit Pejuang Kemanusiaan Setelah Kemerdekaan

2 Agustus 2019   08:26 Diperbarui: 2 Agustus 2019   08:37 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari tahun ke tahun, partisipasi masyarakat untuk mendonorkan darah, sungguh menggembirakan. Hari-hari menjelang peringatan Proklamasi Kemerdekaan ini, tentulah momen yang tepat untuk menjadi bagian dari pejuang kemanusiaan. Ini sekaligus penghormatan terhadap para pahlawan yang telah berjuang sampai tetes darah terakhir. Foto: kompas.com

Beberapa hari lagi, kita akan memperingati Hari Proklamasi. Berdoa untuk para pahlawan. Menyanyikan Indonesia Raya untuk meneguhkan spirit memajukan bangsa. Inilah salah satu momen penting untuk mengetuk hati kita, untuk berbagi dengan sesama anak bangsa.  

Berbagi Demi Kemanusiaan

Di hari-hari menjelang peringatan Proklamasi ini, saya menemukan sejumlah gerakan berbagi demi kemanusiaan. Pada Kamis (01/08/2019), misalnya, PT Bintang Toedjoe melalui brand Extra Joss, meluncurkan gerakan donor darah. Aksi donor darah ini dilakukan serentak di 82 kota dengan 667 titik di seluruh Indonesia. 

Extra Joss menargetkan 50.000 kantong darah. "Nantinya, akan disalurkan langsung oleh Palang Merah Indonesia (PMI) kepada masyarakat yang membutuhkan darah," ujar Simon Jonatan, Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe.

Pada Kamis (01/08/2019) itu juga, Tribunnews.com Solo, Jawa Tengah, mengadakan gerakan serupa. Media dalam kelompok Kompas-Gramedia ini bekerjasama dengan PMI Surakarta, bikin aksi donor darah yang melibatkan karyawan serta warga. Lokasinya ya di Kantor Tribunnews.com Solo, Jalan Adisumarmo No. 335-A, Klodran, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah. Ini aksi donor darah yang kedua dan rencananya akan dilakukan tiap bulan.

Pada Rabu (31/07/2019), Tupperware Indonesia mencatatkan rekor untuk Donor Darah Secara Seri oleh Perempuan Terbanyak. Aksi donor darah tersebut diadakan serentak pada 15-20 Juli 2019 di seluruh kantor perwakilan resmi Tupperware Indonesia, yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Terkumpul 8.873 kantong darah, yang berasal dari para pendonor perempuan di 139 titik lokasi donor darah.

"Kami sekaligus ingin mendorong masyarakat, terutama para perempuan, untuk tergerak menyumbangkan darahnya, mengingat hingga saat ini pendonor perempuan masih sangat kecil kontribusinya," ujar Nurlaila Hidayaty, Direktur Marketing Tupperware Indonesia. 

PMI mencatat, jumlah pendonor perempuan hanya 27 persen dari total pendonor di Indonesia. Di kesempatan ini, Tupperware menyumbangkan 56 persen kantong darah dari  pendonor perempuan, dari 8.873 kantong darah yang dikumpulkan.

Di tiap peringatan Hari Proklamasi, kita selalu diingatkan, betapa para pejuang bangsa telah berjuang hingga tetes darah terakhir. Artinya, para pejuang kemerdekaan telah mengorbankan segalanya, bahkan nyawa mereka, demi kemerdekaan negeri ini. Demi kemanusiaan, agar anak-anak bangsa terbebas dari penjajahan.

Karena itulah, saya menyebut mereka yang telah mendonorkan darah, sebagai pejuang kemanusiaan. Termasuk tentunya para penggerak aksi donor tersebut. Yang saya sebut di atas, hanya beberapa contoh saja, dari demikian banyak aksi donor darah yang dilakukan di tanah air. 

Pendonor dan penggerak aksi donor telah berkontribusi untuk menyelamatkan kehidupan anak-anak bangsa yang membutuhkan darah.

5,1 Juta Kantong Per Tahun 

"Kebutuhan darah di Indonesia, rata-rata 5,1 juta kantong per tahun. Yang terpenuhi sekitar 4,2 juta kantong darah per tahun," kata Ketua Pelaksana Harian PMI Pusat, Ginanjar Kartasasmita, pada Minggu (02/12/2018). Artinya, PMI rata-rata kekurangan darah sekitar 900 ribu kantong per tahun.

Meski secara jumlah masih kurang tapi kita patut memberikan apresiasi yang tinggi kepada para pendonor. Apresiasi tersebut diperlukan, agar semakin banyak warga yang berkenan untuk menjadi pejuang kemanusiaan. Kita yang kini hidup di era kemerdekaan, memang tidak berjuang sampai tetes darah terakhir, seperti para pahlawan.

Namun, tetes demi tetes darah yang telah kita donorkan, sangat berharga untuk melanjutkan kehidupan. PMI secara reguler memberikan apresiasi serta penghargaan yang tinggi kepada para pendonor. Pada Sabtu (26/01/2019) lalu, PMI memberikan penghargaan Satyalencana Kebaktian Sosial Donor Darah Sukaraela (DDS). Ini penghargaan untuk mereka yang telah mendonorkan darah sebanyak 100 kali.

Secara berkala, PMI memberikan penghargaan tersebut. Pada Sabtu (26/01/2019) itu, ada 840 pendonor darah sukarela yang menerima penghargaan. Mereka terdiri dari 826 pria dan 16 perempuan. Yang tertua berusia 75 tahun, yaitu FX Sudaryanto dari DKI Jakarta. Dan, yang termuda berusia 40 tahun, yaitu Nico Samuel dari Banten.

Luar biasa. Mereka telah menjadi pejuang kemanusiaan, telah mendonorkan darah sebanyak 100 kali. Menurut saya, ini prestasi yang sangat mengagumkan, yang tidak kalah maknanya dibandingkan dengan sejumlah prestasi lain, dari berbagai bidang lain. Dalam konteks peringatan Hari Proklamasi, sudah sepatutnya perjuangan kemanusiaan mereka digelorakan.

Kenapa? Pertama, karena mereka secara konsisten telah sukarela menyerahkan sebagian dari hidup mereka, untuk sesama anak bangsa. Kedua, agar perjuangan kemanusiaan mereka bisa menjadi inspirasi bagi anak bangsa yang lain. 

Agar lebih banyak lagi yang berkenan mendonorkan darah mereka. Dengan demikian, kekurangan darah sekitar 900 ribu kantong per tahun tersebut, bisa teratasi.

Inspirasi dari India 

Saya teringat pada apa yang dilakukan pemerintah India terhadap para pendonor di negara mereka. Intinya, pegawai negeri yang hendak melakukan donor darah, maka pada hari tersebut, yang bersangkutan diberikan hak cuti.

Ini berlaku empat kali dalam setahun. Kebijakan pemberian hak cuti itu, ternyata telah turut mendorong tumbuhnya para pendonor. Ini dilansir ndtv.com, pada Jumat (05/01/2018).

Kemudian, pada Rabu (12/05/2019), Facebook meluncurkan fitur donor darah di Amerika Serikat. Melalui fitur baru itu, pengguna bisa mendaftarkan diri untuk menjadi pendonor darah di bagian "tentang" di profil akun. Orang yang sudah mencantumkan kesediaan, akan menerima pemberitahuan dari pusat donor darah.

Selain itu, fitur tersebut juga membantu pengguna menemukan tempat untuk mendonorkan darah. Fitur ini akan memberitahu pengguna, ketika pusat donor darah terdekat membutuhkan pendonor. Saya pikir, apa yang sudah dilakukan India dan Facebook di atas, mungkin bisa menjadi inspirasi bagi kita.

Oh, ya, sekadar mengingatkan, peringatan world blood donor day (WBDD) atau hari donor darah sedunia (HDDS), diperingati sejak tahun 2005, tiap tanggal 14 Juni. Tanggal tersebut merupakan hari kelahiran Karl Landsteiner, pada 14 Juni 1868. Ia seorang ilmuwan yang memenangkan Hadiah Nobel atas penemuannya tentang sistem golongan darah ABO.

Meski tanggal 14 Juni sudah lewat, tapi peluang untuk mendonorkan darah senantiasa terbuka sepanjang waktu. Kita bisa datang ke kantor PMI terdekat. 

Nah, di hari-hari menjelang peringatan Proklamasi Kemerdekaan ini, tentu tidak ada salahnya kita luangkan waktu untuk menjadi bagian dari pejuang kemanusiaan ... dengan mendonorkan darah.

isson khairul --dailyquest.data@gmail.com

Jakarta, 02 Agustus 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun