Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Spirit Pejuang Kemanusiaan Setelah Kemerdekaan

2 Agustus 2019   08:26 Diperbarui: 2 Agustus 2019   08:37 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari tahun ke tahun, partisipasi masyarakat untuk mendonorkan darah, sungguh menggembirakan. Hari-hari menjelang peringatan Proklamasi Kemerdekaan ini, tentulah momen yang tepat untuk menjadi bagian dari pejuang kemanusiaan. Ini sekaligus penghormatan terhadap para pahlawan yang telah berjuang sampai tetes darah terakhir. Foto: kompas.com

5,1 Juta Kantong Per Tahun 

"Kebutuhan darah di Indonesia, rata-rata 5,1 juta kantong per tahun. Yang terpenuhi sekitar 4,2 juta kantong darah per tahun," kata Ketua Pelaksana Harian PMI Pusat, Ginanjar Kartasasmita, pada Minggu (02/12/2018). Artinya, PMI rata-rata kekurangan darah sekitar 900 ribu kantong per tahun.

Meski secara jumlah masih kurang tapi kita patut memberikan apresiasi yang tinggi kepada para pendonor. Apresiasi tersebut diperlukan, agar semakin banyak warga yang berkenan untuk menjadi pejuang kemanusiaan. Kita yang kini hidup di era kemerdekaan, memang tidak berjuang sampai tetes darah terakhir, seperti para pahlawan.

Namun, tetes demi tetes darah yang telah kita donorkan, sangat berharga untuk melanjutkan kehidupan. PMI secara reguler memberikan apresiasi serta penghargaan yang tinggi kepada para pendonor. Pada Sabtu (26/01/2019) lalu, PMI memberikan penghargaan Satyalencana Kebaktian Sosial Donor Darah Sukaraela (DDS). Ini penghargaan untuk mereka yang telah mendonorkan darah sebanyak 100 kali.

Secara berkala, PMI memberikan penghargaan tersebut. Pada Sabtu (26/01/2019) itu, ada 840 pendonor darah sukarela yang menerima penghargaan. Mereka terdiri dari 826 pria dan 16 perempuan. Yang tertua berusia 75 tahun, yaitu FX Sudaryanto dari DKI Jakarta. Dan, yang termuda berusia 40 tahun, yaitu Nico Samuel dari Banten.

Luar biasa. Mereka telah menjadi pejuang kemanusiaan, telah mendonorkan darah sebanyak 100 kali. Menurut saya, ini prestasi yang sangat mengagumkan, yang tidak kalah maknanya dibandingkan dengan sejumlah prestasi lain, dari berbagai bidang lain. Dalam konteks peringatan Hari Proklamasi, sudah sepatutnya perjuangan kemanusiaan mereka digelorakan.

Kenapa? Pertama, karena mereka secara konsisten telah sukarela menyerahkan sebagian dari hidup mereka, untuk sesama anak bangsa. Kedua, agar perjuangan kemanusiaan mereka bisa menjadi inspirasi bagi anak bangsa yang lain. 

Agar lebih banyak lagi yang berkenan mendonorkan darah mereka. Dengan demikian, kekurangan darah sekitar 900 ribu kantong per tahun tersebut, bisa teratasi.

Inspirasi dari India 

Saya teringat pada apa yang dilakukan pemerintah India terhadap para pendonor di negara mereka. Intinya, pegawai negeri yang hendak melakukan donor darah, maka pada hari tersebut, yang bersangkutan diberikan hak cuti.

Ini berlaku empat kali dalam setahun. Kebijakan pemberian hak cuti itu, ternyata telah turut mendorong tumbuhnya para pendonor. Ini dilansir ndtv.com, pada Jumat (05/01/2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun