Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Krisis Singapore Airlines, Apa Strateginya untuk Lolos?

5 Agustus 2017   15:43 Diperbarui: 6 Agustus 2017   20:23 8016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Singapore Airlines menggelar Travel Fair di Mal Gandaria City, Jakarta Selatan. Maskapai penerbangan Singapura itu menggandeng Bank Central Asia (BCA) sebagai mitra bank, dan menawarkan berbagai promo untuk nasabah BCA. Ada cashback sampai Rp 1,5 juta untuk pengunjung, melalui 700 kupon per hari. Foto: wahyu adityo prodjo-kompas.com

Jumat-Minggu (04-06/08/2017), Singapore Airlines menggelar Travel Fair di Mal Gandaria City. Ini bagian dari perjuangan maskapai Singapura itu dari gempuran maskapai berbiaya murah di Asia dan Timur Tengah. Mampukah Singapore Airlines lolos dari krisis?

Kita tahu, selama puluhan tahun, Singapore Airlines leading sebagai acuan berbagai maskapai dari penjuru dunia. Salah satu performa maskapai ini yang diadopsi oleh banyak maskapai lain: Customer Satisfaction. Di berbagai iklan Singapore Airlines, kita dengan mudah menangkap substansi maskapai ini: menempatkan pelanggan di posisi terpenting dalam setiap hal yang dilakukan, di semua kelas penerbangan. Tapi, sejak kuartal keempat tahun buku terakhir, maskapai ini terus didera kerugian.

Memburu Tiket Murah

Kerugian, dan juga keuntungan, sesungguhnya adalah hal yang lumrah di dunia bisnis, termasuk di bisnis penerbangan. Berjuang untuk meraih keuntungan serta bertarung agar tidak terjerembab ke dalam kerugian, itulah seni berbisnis. Memperkecil kerugian dan meraih keuntungan, sama-sama tercatat sebagai prestasi dalam bisnis. Dan, menyaksikan warga Jakarta yang sangat antusias menyambut Singapore Airlines Travel Fair, tentulah sebuah sensasi tersendiri bagi manajemen maskapai penerbangan Singapura tersebut.

Pada Jumat (04/08/2017, sejak pukul 05.00 WIB, antrean panjang sudah terjadi, memenuhi pelataran. Ratusan orang dengan sabar menanti, agar bisa masuk ke pintu lobi sebelah barat mal Gandaria City di Jakarta Selatan tersebut. Padahal, mall baru dibuka pukul 10.00 WIB. Luar biasa. Ada banyak dimensi bisnis yang bisa kita maknai dari antusiasme pagi itu. 

Salah satunya, Singapore Airlines adalah maskapai yang prestisius. Harga tiketnya tentu saja tidaklah murah. Maka, Travel Fair adalah momentum untuk mendapatkan kesempatan menikmati sensasi terbang bersama Singapore Airlines, dengan tiket super diskon. Karena itu, antre sejak subuh, rasanya sepadan dengan apa yang akan didapatkan.

Dunia terus berubah, kompetisi bisnis pun semakin sengit. Kini, menerpa Singapore Airlines, maskapai penerbangan Singapura yang legendaris. Ini momentum penting bagi pelaku bisnis penerbangan untuk mencermati, bagaimana salah satu maskapai terbaik di dunia, beradaptasi dengan bisnis global yang hypercompetition. Foto: dicapture isson khairul dari laman thestar.com pada Sabtu (05/08/2017) pukul 12.20 WIB
Dunia terus berubah, kompetisi bisnis pun semakin sengit. Kini, menerpa Singapore Airlines, maskapai penerbangan Singapura yang legendaris. Ini momentum penting bagi pelaku bisnis penerbangan untuk mencermati, bagaimana salah satu maskapai terbaik di dunia, beradaptasi dengan bisnis global yang hypercompetition. Foto: dicapture isson khairul dari laman thestar.com pada Sabtu (05/08/2017) pukul 12.20 WIB
Selama Travel Fair berlangsung, pengunjung memang dapat membeli tiket Singapore Airlines dengan harga diskon. Karena itulah, di antara kerumunan pengunjung, ada yang tiba-tiba bersorak kegirangan. Kenapa? Karena, ia berhasil dapat tiket Jakarta-Amsterdam, dengan harga 50 persen jauh lebih murah, dibandingkan harga kalau bukan promo. Inilah keuntungan membeli tiket saat Travel Fair, yang kerap diadakan maskapai penerbangan. Juga, oleh berbagai kategori industri yang relevan dengan travel.

Dimensi yang lain, memburu tiket murah dan mengejar diskon besar-besaran, itulah behaviour pengguna maskapai penerbangan kini. Itu bukan hanya perilaku warga Jakarta, tapi sudah menjadi perilaku warga dunia. Sejumlah bahasan tentang perilaku ini menyebut bahwa itulah ekspresi dari konsumen yang semakin cerdas dan kritis. Ada juga yang menyebut, pemburu tiket murah tersebut adalah kelompok masyarakat yang value conscious. Mereka punya uang dan mereka memiliki kesadaran penuh akan nilai uang tersebut, hingga mereka smart mengalokasikan tiap sen dana yang dimiliki.

Maskapai Berbiaya Rendah

Kelompok masyarakat yang value conscious ini ada dan tumbuh di mana-mana, di berbagai belahan dunia. Hal tersebut turut memengaruhi pilihan mereka akan maskapai penerbangan. Untuk liburan dengan keluarga, misalnya, mereka lebih memilih maskapai berbiaya rendah, karena mereka ingin mengalokasikan dana lebih banyak di tempat tujuan. Menurut analis penerbangan, Shukor Yusof, dari Endau Analytics, segmen bisnis Singapore Airlines telah terpukul keras, karena penumpang lebih banyak beralih ke maskapai berbiaya rendah.

Kebijakan Singapore Airlines memangkas biaya, mendapat sorotan dari berbagai pihak. Kita bisa mengikutinya, salah satunya, melalui channel YouTube. Penjelasan manajemen maskapai tersebut melalui Kantor Berita Perancis, Agence France Presse (AFP) pada Jumat (04/08/2017), tidak menyentuh inti masalah. Bahkan, content di AFP itu sudah dihapus, tidak bisa lagi diakses publik. Foto: dicapture isson khairul dari laman YouTube pada Sabtu (05/08/2017) pukul 12.40 WIB
Kebijakan Singapore Airlines memangkas biaya, mendapat sorotan dari berbagai pihak. Kita bisa mengikutinya, salah satunya, melalui channel YouTube. Penjelasan manajemen maskapai tersebut melalui Kantor Berita Perancis, Agence France Presse (AFP) pada Jumat (04/08/2017), tidak menyentuh inti masalah. Bahkan, content di AFP itu sudah dihapus, tidak bisa lagi diakses publik. Foto: dicapture isson khairul dari laman YouTube pada Sabtu (05/08/2017) pukul 12.40 WIB
Argumen Shukor Yusof tersebut dilansir Kantor Berita Perancis, Agence France Presse (AFP), dalam berita struggling singapore airlines offers crew unpaid leave pada Jumat (04/08/2017). Tak lama setelah berita itu tayang secara online, content tersebut sudah tidak bisa diakses. Mungkin sengaja dihapus AFP, atas permintaan manajemen Singapore Airlines. Entahlah. Tapi, Kompas.com sudah melansirnya pada hari yang sama, Jumat (04/08/2017), pukul 13:36 WIB: Krisis, Singapore Airlines Tawari Kru Kabin Cuti Tanpa Bayaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun