Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

90 Persen Lulusan SUPM Waiheru Sudah Direkrut Industri Perikanan sebelum Diwisuda

5 Agustus 2015   09:41 Diperbarui: 5 Agustus 2015   13:00 1924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SUPM Waiheru memang telah menjadi salah satu sekolah rujukan untuk bidang perikanan dan kelautan. Bukan hanya untuk berbagai sekolah yang ada di seputaran Maluku, tapi bahkan sudah melintasi batas negara. Tahun lalu, misalnya, SUPM Waiheru ditunjuk oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, untuk melaksanakan program pelatihan bagi siswa dari Fiji, Kepulauan Solomon, dan Vanuatu untuk memperdalam kompetensi mereka di bidang kelautan dan perikanan. Ini tentu tidak terlepas dari reputasi yang sudah ditunjukkan para lulusan SUPM Waiheru, yang sudah tersebar luas ke berbagai belahan dunia di industri perikanan kelautan internasional.

Dalam konteks kekinian dan masa depan Indonesia untuk menjadi poros maritim, kontribusi SUPM Waiheru adalah sesuatu yang layak mendapatkan apresiasi. Bukan hanya dari pemerintah, tapi juga dari kalangan dunia usaha serta industri perikanan kelautan yang relevan. Negeri ini masih sangat membutuhkan sumber daya manusia perikanan kelautan yang berkualitas. Industri makanan yang berbahan baku ikan, tumbuh pesat dalam negeri dan di berbagai belahan dunia. Lembaga pendidikan, sebagaimana halnya SUPM Waiheru, berupaya menjawabnya. Peserta didik di sekolah ini, 40 persen direkrut dari anak pelaku utama kelautan dan perikanan (nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, serta petambak garam) yang kurang mampu, 40 lagi dari masyarakat umum, dan 20 lainnya dari mitra kerja sama.

Jakarta, 5 Agustus 2015

---------------------------

SMK Negeri 3 Bulukumba, Sulawesi Selatan, juga aktif menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendukung Pembangunan Kemaritiman di Indonesia.

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/pendidikan-perikanan-kelautan-di-tengah-gelora-spirit-maritim-berkaca-dari-bulukumba_559af8fdb37e61ba08970216

Kita harus masuk ke hilirisasi dan industrialisasi. Hasil alam harus diolah untuk meraih nilai tambah. Pesan Presiden Joko Widodo pada Kamis (9/7/2015) itu, sangat jelas dan tegas.

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/nasib-industri-pengolahan-ikan-di-tengah-spirit-maritim_55a8100af87e61c20ce0d82b

--------------------------

[1] Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, terpilih sebagai Presiden, pada 20 Oktober 1999, kemudian dilantik menjadi Presiden, pada 26 Oktober 1999. Abdurrahman Wahid didampingi Megawati Soekarnoputri sebagai Wakil Presiden. Ketika mengumumkan Kabinet Persatuan Nasional pada 28 Oktober 1999, Gus Dur mengangkat Sarwono Kusumaatmadja sebagai Menteri Eksplorasi Laut. Kemudian, 10 November 1999, Gus Dur membentuk Departemen Eksplorasi Laut, yang di kemudian hari menjadi Departemen Kelautan dan Perikanan. SUPM Negeri Waiheru adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan, dan sehari-hari dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan. Abdurrahman Wahid meninggal pada usia 69 tahun, hari Rabu pukul 18.40 WIB, 30 Desember 2009, di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dan dimakamkan di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur.

[2] Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo, pada seminar nasional tentang pembangunan perikanan dan kelautan di Ambon, pada Senin (25/5/2015), mengungkapkan, upaya untuk mengimplementasikan Maluku sebagai lumbung ikan nasional (LIN), sedang diproses dalam bentuk Peraturan Presiden. Saat itu, Indroyono Soesilo memastikan, payung hukum untuk menjadikan Maluku sebagai lumbung ikan nasional, tinggal selangkah lagi. Payung hukum tersebut nantinya akan mengatur sejauh mana peran pemerintah daerah dan juga peran pemerintah pusat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun