Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

SCM Summit, Dongkrak Industri Lokal dan Multiplier Effect

15 April 2015   18:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:03 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Local Content, Industri Nasional

Penggunaan local content atau produk industri dalam negeri untuk menunjang operasional industri hulu Migas, senantiasa menjadi perdebatan dari tahun ke tahun. Kontraktor Migas cenderung memilih untuk menggunakan produk asing, yang konsekuensinya harus diimpor dari negara lain. Ada banyak faktor yang menjadi item perdebatan, terutama yang berkaitan dengan kualitas produk.

Aspek kualitas produk dalam negeri dan produk impor di industri hulu Migas, kerap menjadi bottle neck, yang menghambat lajunya operasional. Menurut Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, untuk bisa meningkatkan kapasitas industri penunjang dalam negeri, mau tidak mau, ya dibutuhkan intervensi pemerintah yang mewajibkan kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) Migas untuk menggunakan produk dalam negeri.

”Tanpa adanya kewajiban tersebut, maka KKKS Migas masih akan tetap memilih menggunakan produk impor,” ujar Amien Sunaryadi. Salah satu wujud dari intervensi pemerintah tersebut, tercermin pada instruksi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, yang ingin mencantumkan kewajiban menggunakan local content dalam draf revisi Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2001, tentang Migas.

Demi capaian tersebut, SCM Summit 2015 ini sengaja menetapkan Empowering National Capacity through Strategic Supply Chain Management in Upstream Oil & Gas Industry atau Memberdayakan Kapasitas Nasional melalui Pengelolaan Rantai Suplai secara Strategis dalam Industri Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagai tema utama. Kenapa kapasitas nasional? Kenapa local content? Pertama, untuk mendongkrak pertumbuhan industri dalam negeri, yang relevan dengan industri hulu Migas. Kedua, secara finansial, investasi Kontraktor Migas bisa tetap bertahan dalam negeri, tanpa harus membuang devisa saat mengimpor.

[caption id="attachment_360986" align="aligncenter" width="576" caption="Sejumlah topik penting mereka agendakan untuk dibahas serta dirumuskan bersama-sama. Sejumlah ahli dari berbagai bidang, mereka datangkan untuk memberikan pencerahan. Semua itu mereka lakukan untuk meningkatkan kapasitas nasional, untuk menggerakkan ekonomi nasional, yang kemudian bermuara pada kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Foto: koleksi pribadi"]

1429095426562131203
1429095426562131203
[/caption]


Multiplier Effect, Lapangan Kerja

Dengan terdongkraknya pertumbuhan industri dalam negeri, otomatis ketersediaan lapangan kerja juga turut bertambah. Jumlah tenaga kerja yang terserap akan meningkat. Ini juga otomatis akan mengurangi angka pengangguran. Dalam skala yang lebih luas, ini berarti tenaga kerja yang bersangkutan, dengan penghasilan mereka, akan menghidupi keluarga masing-masing.

Dalam konteks sosial-ekonomi, itulah yang disebut multiplier effect. Amien Sunaryadi sengaja menekankan hal tersebut, agar semua pihak men-support penggunaan local content di industri hulu Migas. Dengan kata lain, intervensi pemerintah pada aspek penggunaan produk dalam negeri ini, hendaklah dijadikan momentum bagi kalangan industri nasional agar terus dan terus membenahi diri serta meningkatkan kualitas produk mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun