Dalam keluh mulut pun kelu..
ketika betapa sulit mengajak ke jalan bercahaya..
meski itupun berselimut api..
konon kegelapan terpilih dalam deru jalan terang bercahaya...
disitulah nafas diuji..
meski terseok dalam gulatan tarikan nafas..
karena pilihan jalan kegelapan sangat banyak..
nurani diuji dalam payung memuji..
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!