Mohon tunggu...
Pelupessy Is
Pelupessy Is Mohon Tunggu... Penulis - is pelupessy

teruslah menulis, jika itu melenyapkan sunyi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Episode Kambing Hitam, Kerja, Kerja, dan Kerja!

20 Desember 2017   09:29 Diperbarui: 20 Desember 2017   09:35 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ucapan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita soal kenaikan harga telur naik menjelang Natal dan Tahun Baru.  Karena Ada beberapa (ayam) peternak sakit, menimbulkan kelucuan tersendiri. Ucapan-ucapan yang seolah tidak ilmiah dan terstruktur ini makin menambah panjang daftar-daftar ucapan tidak bermutu sebagai seorang mentri di Kabinet kerja, kerja kerja  ini, tercatat  ucapan ucapan Seperti

Harga Cabe Naik ---> TANAM CABE...!

Harga bawang merah naik - menanam bawang merah dirumah

Harga Daging Sapi Naik ---> MAKAN KEONG...!

Menyuruh Masyarakat untuk diet

Dan terbaru  Harga Telur Naik ---> AYAMNYA SAKIT...!

Ucapan-ucapan dari para Intelektual berjabatan menteri ini seolah-olah mematikan nalar kita, mencederai alam berpikir kita, buat apa susah-susah bersekolah jika mencari kambing hitam sebuah permasalahan seakan seenaknya terlontar dari lidah tak bertulang ini, ucapan tak melihat kesalahan system yang dibuat sendiri. Bukankah jargon kerja kerja kerja mengambarkan sebuah semangat yang besar dan kenapa setiap masalah yang ada, seenaknya mengkambing hitamkan dengan rakyat sebagai objek penderita.. Apa itu kambing hitam??, ternyata kita akan kembali mempresentasikan hal-hal remeh temeh ini, sesosok yang sejatinya bukan kambing?? Hehehe.

 Pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan istilah kambing hitam..??bukan kambing yang berwarna hitam, tetapi sebuah istilah yang mempunyai makna jika seseorang membuat suatu masalah dan agar terhindar dari masalah tersebut, sebuah proses mencari pembenaran dengan mencari orang sebagai korban, mungkin kira-kira begitu pengertiannya, maka akan dicari orang lain untuk menjadi korban dari masalah yang di timbulkannya,nah korban inilah yang biasa disebut kambing hitam.

Istilah kambing hitam sudah sangat ramah ditelinga kita, Pemahaman sederhana mengkambing hitamkan orang lain sering dimaknai secara politis, Apalagi oleh seorang menteri yang kedudukannya mengurus Negara dengan segala staf ahli yang pasti mumpuni guna membantu setiap pekerjaan yang ada, otomatis kemana-mana inetrprestasinya di dalam masyarakat. 

Dalam Ilmu psikologis sendiri mengkambing hitamkan seseorang menrut Hamim T Majdi dalam tulisannya "MEKANISME PERTAHANAN DIRI bag ke -- 3, yaitu strategi untuk menyelamatkan diri dari peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan atau tidak disenangi oleh banyak orang. Namun bila kita mau mengkaji secara lebih mendalam utamanya kajian psikologis maka upaya mengkambing hitamkan orang lain adalah bagian dari upaya pertahanan diri yang disebut dengan proyeksi.

Bahaya proyeksi sendiri menurut Majdi adalah bentuk pertahanan diri melalui proyeksi ini melibatkan unsur "penipuan diri", seperti kata pepatah "lempar batu sembunyi tangan", bisanya hanya membuat keonaran tetapi ogah mengakuinya apalagi bertanggung jawab, merasa puas atau enjoy bila bisa menuduhkan kesalahan dirinya kepada orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun