Mohon tunggu...
iso suwarso
iso suwarso Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMA Negeri 1 Matauli Pandan

Guru SMA Negeri 1 (Plus) Matauli Pandan

Selanjutnya

Tutup

Humor

Nyanyian Pilu Sekolah Tua

21 Oktober 2020   22:25 Diperbarui: 21 Oktober 2020   22:40 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langit hari itu tampak mendung. Agak gelap pekat. Jam masih di pukul lima sore. Suasana seakan mencekam. Tampak sebuah bangunan tua di sebelah rumahku sedang bersedih. Lirih. Ya, itu sekolah tua. Yang terlantar dan tiada berpenghuni lagi.

Menurut cerita kebanyakan orang tua, sekolah ini sudah ada sejak jaman Jepang yang menyerang kampung. Sekolah ini pernah dijadikan kamp para tawanan perang. Kemudian para tawanan yang pesakitan itu dibunuh masal dalam ruang-ruang kelas sekolahan.

Namun demikian, sekolah ini masih terus tegak berdiri dengan angkuh hingga sekarang. Walau sesekali pernah terdengar jeritan dan lolongan suara orang minta tolong dari lorong kelasnya.

Membuyarkan lamunan saya tentang sekolah tua itu, Suparno datang dengan berita. Setelah diceritakanya panjang lebar bahwa pak lurah dan para masyarakat akan membongkar sekolah itu. Hal ini dipandang perlu karena masyarakat sering terganggu dengan suasana mistis dari sosok bangunan tua.

Saya hanya diam. Karena memang tiap dan hampir tengah malam sering terdengar nyanyian dan derap langkah kuda, letusan senjata serta suara teriakan histeris. Bila ada yang tanya kepada saya beberapa kejadian itu, saya sebut saja dengan nyanyian pilu sekolah tua. Tapi kembali ke Suparno.

Akhir cerita, saya tanya ke dia mau dibangun apa penggantinya. Suparno seolah menyesal dengan jawaban, "Taman pekuburan, pak." Saya menelan ludah. Nyanyian itu tidak solo lagi yang bakalan terjadi, tapi bisa-bisa konser pocong tiap malamnya. Iiih ngeri. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun