Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, tercipta oleh Tuhan Yang Maha Esa dan pasti ada manfaat serta tujuannya. Hal ini sudah dijelaskan dalam firman Allah yang artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Ali Imran: 190-191).
Dalam buku Chang (2004), tertulis bahwa kimia merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang materi dan perubahannya. Unsur dan senyawa biasanya tidak luput dari bahasan kimia. Zat tunggal seperti hidrogen (H), oksigen (O), natrium (Na), klorin (Cl), karbon (C), nitrogen (N), dan lain sebagainya disebut dengan unsur.
Sedangkan, zat yang terbentuk dari beberapa unsur disebut dengan senyawa, seperti air yang terbentuk dari unsur hidrogen dan oksigen yang apabila dituliskan dalam rumus kimianya akan menjadi H2O. Contoh lain dari senyawa adalah garam dapur, yang tersusun dari unsur natrium dan klorin dengan rumus kimia NaCl serta sianida yang tersusun dari unsur karbon dan nitrogen, sehingga rumus kimia dari sianida adalah CN.
Kimia tidak jarang dikaitkan dengan hal yang berbahaya. Namun, tahukah anda di balik sifatnya yang berbahaya ternyata terdapat keunikan dan misteri dari fenomena kimia.Â
Pernahkah terpikirkan dari mana asalnya warna-warna kembang api yang menyala-nyala di langit malam, di manakah litium berada, dan misteri racun sianida serta garam dapur? Berikut penjelasan mengenai hal tersebut.
1. Asal Warna Nyala Kembang Api
Membuat warna kembang api adalah upaya elusif yang membutuhkan banyak aplikasi artistik dan fisika. Bintik cahaya yang dipancarkan oleh kembang api yang disebut "bintang" biasanya membutuhkan generator oksigen, bahan bakar, pengikat (penyimpan segala sesuatu di tempat yang dibutuhkan), dan generator warna. Warna merah dihasilkan dari campuran antara garam strontium, garam litium karbonat (Li2CO3).Â
Untuk warna oranye dihasilkan dari campuran garam kalsium klorida (CaCl2) dan kalsium sulfat (CaSO4). Warna emas dihasilkan dari campuran pijaran besi (dengan karbon), arang, atau jelaga. Warna kuning dihasilkan dari campuran senyawa natrium nitrat (NaNO3) dan kriolit (Na3AlF6).Â
Warna listrik putih dihasilkan dari campuran logam putih-panas, seperti magnesium atau aluminium barium oksida (BaO). Warna hijau dihasilakn dari campuran senyawa barium dan klorin penghasil barium klorida (BaCl+).Â
Warna biru dihasilkan dari campuran senyawa tembaga dan klorin penghasil asetoarsenit. Warna ungu dihasilkan dari campuran senyawa strontium (merah) dan tembaga (biru). Sedangkan, untuk warna perak bisa dihasilkan dari pembakaran aluminium, titanium, atau bubuk magnesium.
2. Di manakah Litium Berada?