Mohon tunggu...
Isnandar
Isnandar Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Masih belajar dan tetap belajar dalam melihat, mendengar kemudian merefleksikan rasa lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Wajah

12 Juni 2019   22:30 Diperbarui: 12 Juni 2019   22:41 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ambar dari pixabay.com

Wajah pagi ditepi telaga. Adalah wajah si jabang bayi. Wajah bayi tergeletak sunyi. Termenung  di stroller tua. Wajah pagi dihianati. Menangis ia di tepi telaga. Wajah bayi tiada dendam. Wajah pagi pun tercabik pedang.

Wajah siang terapung di Ciliwung. Adalah wajah ceria anak pendatang. Wajah siang menghitam legam. Anak pendatang menagih hutang. Wajah siang di kampung harapan. Hati anak pendatang kering kerontang.

Wajah sore lunglai di padang tandus. Adalah wajah para remaja. Wajah sore murung terdiam. Wajah remaja berpeluh payah. Wajah sore digugat angin. Wajah remaja menatap masa depan hampa.

Wajah malam di gubuk liar. Adalah wajah gagal orang tua. Wajah malam berhias lampu jalan. Wajah orang tua tergolek dikloso. Wajah bulan pun tenggelam di parigi tua. 

Bekasi 12.06.2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun