Mohon tunggu...
Isna Kamal
Isna Kamal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Human

fot The Task

Selanjutnya

Tutup

Politik

KPU (Ketika Pengen Uang)

29 Mei 2022   12:42 Diperbarui: 29 Mei 2022   12:48 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

KPU

Assalamu'alaikum temen-temen, gimana nih kabarnya selama menjalani puasa bulan suci Ramadhan di tahun ini? Semoga sehat selalu dan ibadah kita di bulan suci tahun ini diterima Allah SWT. Amin.

Oh iya, pasti temen-temen pasti pernah mendengar kabar, artikel, atau berita tentang perdebatan dan simpang siurnya pemilihan presiden (pilpres) maupun pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan di undur bahkan ditiadakan pada tahun 2024 bukan? Isu wacana masa perpanjangan jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini mulai muncul saat sebuah dokumen yang berjudul "Indonesia Maju 2045" mulai tampak di dunia maya. Dokumen itu merupakan dokumen rencana kerja pemerintah yang dibuat oleh Komenko Perekonomian.

Kabar burung tersebut terus bermunculan dan semakin meluas setelah para kepala desa dan perangkat desa yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Daerah Seluruh Indonesia (apdesi) menyatakan mendukung Jokowi lanjut tiga periode. Tidak hanya kepala desa saja, namun wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden Jokowi kerap dilontarkan oleh sejumlah elite pemerintahan. Namun presiden Jokowi tidak tinggal diam, beliau malah dengan tegas menanggapi tidak memiliki niatan sedikitpun untuk melanjutkan jabatan selama tiga periode.

Presiden Jokowi akan patuh terhadap konstitusi. Presiden Jokowi juga memberikan sedikit peringatan pada menterinya agar tidak menggulirkan wacana perpanjangan masa jabatan kepresidenanya itu. Kesimpulannya, seluruh klaim itu adalah salah. Dengan begitu pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan daerah (pilkada) akan tetap di laksanakan pada tahun 2024. Oleh karena itu, pemerintah juga akan mempersiapkan pemilu dan pilkada ini dengan melantik anggota-anggota baru Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

Setiap mendengar kata KPU pasti segala sesuatunya berhubungan erat dengan dunia politik. Dunia politik yang banyak dari setiap orang tak jarang memiliki opini sedikit buruk bahkan ada beberapa yang kontra dengan politik, karena menurut mereka dunia itu memiliki cara main yang sedikit tidak adil dan kotor. Bahkan ada beberapa dari mereka tidak menyumbangkan suara dan pendapatnya untuk memilih siapa calon-calon yang menurut mereka pantas melanjutkan menjadi pemimpin kedepannya.

Ada juga beberapa orang yang kontra dengan sistem maupun pendapat para kandidat, meskipun ia sudah menyuarakan pendapatnya, dunia politik tidak selamanya seolah-olah hanya mendengar pendapat dari minoritas orang yang tidak pro dengan visi maupun misi para kandidat tersebut. Namun mereka akan menyaring kembali apakah pendapat itu juga akan mempengaruhi mayoritas masyarakat lain. Meskipun begitu mereka juga memiliki lebih banyak pendukung tetap agar tujuan mereka menjadikan calon tersebut menang dan kemudian menjadi pemimpin. Dengan begitu, beberpa masyarakat yang kontra politik mereka tetap mengikuti pencoblosan pemilihan suara dan pasrah dengan hasil akhirnya meskipun sedikit terpaksa menerima beberapa yang tidak sesuai kehendak mereka. Berbanding terbalik dengan masyarakat yang pro dengan politik, mereka akan terus mendukung jagoan mereka dengan mengajak masyarakat lain untuk memilihnya. Bahkan di zaman sekarang ini, ada beberapa yang bermain secara kotor dengan uang suap misalnya, atau merchendes lain agar masyarakat mau untuk memilih jagoan yang mereka junjung.

Baik teman-teman kali ini kita akan membahas sedikit lebih dalam mengenai KPU, dengan seseorang yang tahu lebih dalam mengenai KPU. Sedikit banyaknya informasi KPU yang ada di sebuah daerah dengan julukan "KOTA SANTRI" ini, lebih tepatnya daerah Nglundo Candimulyo Jombang. Memang benar menurut beberapa pepatah mengatakan seorang laki-laki adalah sosok pemimpin yang lebih tangguh namun apa salahnya jika sorang wanita menjadi pemimpin jika ia bisa mengayomi masyarakatnya. Seperti halnya ibu Sri Wahyuni yang menjadi sosok wanita tegas dan memiliki jiwa rangkul tinggi terhadap masyarakat yang kemudian ia dapat dipercaya dan mempunyai Amanah menjadi sorang Ketua PPS (Panitia Pemungutan Suara) yang dibentuk oleh KPU di daerah Candimulyo Jombang pada periode tahun lalu. Menurut beliau, isu mengenai perpanjangan masa jabatan Presiden dan pengunduran pemilu itu hanyalah sebuah isu konsumsi masyarakat yang tidak tahu dan mencari lebih dalam kebenaran beritanya. Jadi untuk kebenarannya pun tidak bisa dipastikan dan memang tidak pasti benar. Menurut beliau tahapan sebelum dilaksanakannya pemilu sendiri adalah:

  • 7 bulan sebelumnya, KPU membentuk PPS
  • Setelah PPS terbentuk, PPS dan Petugas Pemutakhiran Data mengolah data dari KPU untuk dijadikan Daftar Pemilihan Sementara dan di umumkan ke masyarakat
  • PPS membentuk KPPS (Kelompok Pemungutan dan Penghitungan Suara)
  • PPS bersama KPPS membuat lokasi TPS di wilayah

Untuk bagian-bagian dari PPS sendiri adalah terdiri dari 1 ketua yang merangkap jadi anggota, dan 2 anggota. Masing-masing dari mereka memiliki hak untuk berpendapat dan beopini saat menjalankan tugas dan amanahnya. Mereka dipilih bukan berdasarkan usul maupun saran dari orang lain, melainkan mereka terpilih karena lolos akan seleksi ataupun tes yang telah ia jalankan, pengalaman KPEMILUAN juga dapat menambah point penting menurut ibu Sri Wahyuni.

Tahapan-tahapan pemilu dimulai 20 bulan sebelum hari pemungutan suara, kemudian pendaftaran partai politik, panitia menetapkan partai politik peserta pemilu, pembentukan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan), PPS (Panitia Pemungutan Suara) dan PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri), pemutaakhiran data, pengajuan serta pendaftaran bakal calon DPR, DPRD DPD, pendaftaran bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden, penetapan DCT anggota DPR, DPRD, dan DPD serta penetapan pasangan calon peserta pemilu presiden dan wakil presiden, kampanye bedurasi 120 hari, pemungutan suara, merekap hasil penghitungan suara, hari pemungutan suara pilpres.

Setelah kita semua mengetahui lebih dalam mengenai KPU, disini kita dapat berpikir lebih tebuka agar jangan sampai tidak mengikuti pemilihan suara dengan begitu kita bisa memahami akan makna satu suara saja sangatlah penting dan berharga. Kata anak-anak jaman sekarang "jangan golput ya". Sekian terimakasih dan sampai jumpa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun