Mohon tunggu...
Isnaini Khomarudin
Isnaini Khomarudin Mohon Tunggu... penggemar kopi | pemburu buku bekas

peminat bahasa daerah | penggemar kopi | pemburu buku bekas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ramadan, Leo Tolstoy, dan Pertamax Oplosan

5 Maret 2025   12:15 Diperbarui: 5 Maret 2025   12:15 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berapa tanah yang dibutuhkan manusia? Jangan serakah! | dok. pri

Awal Ramadan ini banyak kisah yang membuat hati bertanya-tanya. Soal keadilan Tuhan dan kegigihan iman.

Dimulai dari pertemuan dengan seorang kakak kelas SD menjelang Ramadan. Dia baru saja mengalami ujian dengan meninggalnya putri tercinta.

Bertahun-tahun pasangan ini menghendaki anak perempuan, setelah sebelumnya diberi dua anak cowok. Doa itu terjawab dengan kehamilan ketiga istrinya yang ternyata berupa janin perempuan. Gembira tak terkira dan mereka pun merencanakan umroh sebagai ungkapan rasa syukur.

Batal umrah sebagai protes

Bayi mungil nan cantik pun dilahirkan, kedua orangtua senang bukan kepalang. Sampai Allah menguji mereka dengan diambilnya bayi itu. 

Anak perempuan yang selama ini digadang-gadang rupanya tak lama dilihat dan dipandang. Takdir berkata lain, Allah menghendakinya kembali.

Sang suami pun protes mengapa tragedi ini bisa menimpanya. Apa maksud Allah? Habis ngasih kok diambil lagi? Belum juga hati puas, kebahagiaan pun terhempas.

Akhirnya rencana umrah pun dibatalkan sebab belum bisa berdamai dengan takdir yang menyakitkan. Ia semacam protes tentang ketidakadilan Tuhan, mengingat banyak pasangan lain yang punya anak cowok dan cewek.

Hidup tak pernah sempurna

Dalam percakapan santai dengan adik dan ibu, saya bilang bahwa hidup memang begitu. Tidak semuanya ideal, apalagi sempurna. Malah kalau boleh jujur, dia yang memprotes itu mestinya sangat beruntung.

Betapa tidak, karena dia toh masih punya anak yang tersisa, dua cowok yang sehat dan menjadi klangenan sehari-hari.

Sementara ada seorang sahabat yang begitu ingin menimang anak dari darah dagingnya sendiri, tapi Allah tak kunjung mengabulkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun