Mohon tunggu...
Isnaini Khomarudin
Isnaini Khomarudin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - editor lepas dan bloger penuh waktu

peminat bahasa daerah | penggemar kopi | pemburu buku bekas

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Untukmu yang Terlilit Utang, Tetap Berlebaran Walau Berjauhan

9 Mei 2021   23:29 Diperbarui: 9 Mei 2021   23:31 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis surat untuk orang tersayang sebelum lebaran. (Foto: freepik dotcom)

Janganlah merasa hina hanya karena gagal dalam usaha, lebih-lebih akibat penipuan yang tak kau sengaja. Tak perlu merasa paling menderita sebab masih ada keluarga tempat kau berpulang dan mencari cinta. Ramadan ini tahun kedua kita diliputi wabah, tapi yang lebih penting mari menjadikannya sebagai momen untuk menyayangai ibu yang sudah tua. Beliau selalu menanyakan dan mengkhawatirkanmu, tak hendak memarahimu walau tak tahu pasti berapa angka utangmu.

Ramadan bulan untuk bebersih, mari saling meringankan untuk membersihkan beban, baik fisik maupun mental. Jika esok kau tak datang untuk berlebaran, tak apa. Kumohon luangkan waktu untuk menelepon ibu walau sejenak sebab kau sebagai anak sulung selalu menjadi buah hatinya. Tak ada rasa iri atau rasa jengah padamu selain simpati mendalam agar badai ini segera berlalu. 

Ingatlah keutuhan keluargamu, yang kau rajut belasan tahun lalu. Tetaplah menjadi sosok yang kuat dan peduli pada adik dan keluarga, juga kerabat, tanpa harus takut untuk sambat. Lebaran semoga jadi waktu untuk melebur segala beban dan tanggungan kendati kita masih tinggal berjauhan. Nanti saat wabah sudah enyah, mari sambung kembali dengan tatap muka. Bercerita sambil menyantap masakan ibu yang nikmat tiada tara. Sayur asem ikan gabus dan tahu campur, itu kan kesukaanmu? Sangat kuat ibu mengingatnya.

Bismillah kuakhiri surat ini, semoga keutamaan Ramadan memelukmu dengan kehangatan, semoga cahaya Lailatul Qadr mengenyahkan kabut yang membenani pikiranmu. Aaamiin.

Mohon maaf lahir dan batin, Mas.

Adikmu,

Isnaini Khomarudin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun