Mohon tunggu...
Isnaini Khomarudin
Isnaini Khomarudin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - editor lepas dan bloger penuh waktu

peminat bahasa daerah | penggemar kopi | pemburu buku bekas

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Plus Minus Berdonasi Online

6 Mei 2021   23:42 Diperbarui: 5 Juli 2022   14:08 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panti asuhan untuk menampung anak panti lain yang kebakaran. (Foto: dok. pri) 

Gara-gara video tanpa penjelasan memadai itu, donatur jadi mencurigai kami para relawan telah memanfaatkannya dalam penggalangan donasi. 

Dia tergoda berpikir seperti itu lantaran merasa musykil bagaimana mungkin ada orang yang menjual organ tubuh vitalnya seharga 1 juta rupiah saja? 

Maka dia pun seolah menyimpulkan bahwa donasi untuk panti yatim sebelumnya boleh jadi hasil manipulasi belaka. Sungguh miris ya, akibat keterbatasan berbahasa misunderstanding terjadi dan berakibat cukup parah. 

Bangunan panti asuhan yang terbakar habis (Foto: dokumentasi Bernas Bogor)
Bangunan panti asuhan yang terbakar habis (Foto: dokumentasi Bernas Bogor)

Perlunya legalitas

Berangkat dari kasus itu, saya bisa memetik satu pelajaran penting. Bahwa penggalangan donasi secara online hendaknya didukung dengan kelengkapan organisasi yang jelas untuk menghindari kecurigaan penggalanan dana dan pendistribusiannya. 

Jika bicara dalam konteks masa kini, ya komunitas setidaknya berbentuk yayasan yang berbadan hukum dan memiliki platform online yang bisa diandalkan. 

Dan yang tak kalah penting adalah rekening donasi harus sama dengan nama yayasan yang dijadikan sebagai patokan. Sama seperti Nasi Bungkus Community (NBC), komunitas yang kini saya ikuti yang sudah berbentuk yayasan dengan nomor rekening khusus komunitas, bukan atas nama pribadi.

Keunggulan donasi online adalah kecepatan dan kepraktisannya dalam mengirimkan dana. Tanpa meninggalkan rumah, kita bisa membantu sesama untuk orang yang jauh jaraknya. 

Berbekal jaringan Internet, kita mungkin menolong  orang-orang yang nun jauh bahkan mungkin tak kita kenal. Kini juga makin banyak lembaga amil zakat (LAZ) yang memiliki platform online donasi tanpa mengharuskan kita menginstal aplikasi. Dana cepat masuk dan bisa dimonitor arusnya.

Donatur jadi tumbuh kepercayaannya terhadap transparansi penggalangan donasi karena nama rekening selaras dengan organisasi dan banyak metode pembayaran donasi. Banyak kanal media sosial yang bisa dicek untuk melakukan verifikasi. 

Akan tetapi, di balik kemudahannya, berdonasi online juga bisa saja terancam peretasan atau hacking oleh pihak yang jahat. Data dan dana bisa diretas tanpa sepengetahuan kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun