Selama berpuasa, sebenarnya tak ada hidangan khusus yang kami santap sebagai menu berbuka. Kondisi lapar hanya menuntut makanan masuk ke dalam perut, tak ada yang lebih.Â
Kalaupun menghendaki hal yang lebih, biasanya bukan karena menu lama tidak enak tetapi sebab ingin variasi menu belaka. Hingga puasa yang ke-13, kami hanya sekali berbuka dengan gorengan. Sisanya lebih banyak dengan kurma atau kolak ubi yang dicampur kacang hijau.
Berbicara tentang ubi, saya punya resep unik berbahan ubi ungu yang saya dapatkan dari seorang teman bloger di Bogor beberapa tahun silam. Maklumlah karena di sana memang banyak sekali tersedia umbi-umbian seperti ubi manis dan singkong. Tak heran jika keripik ubi ungu dan peuyeum singkong banyak dijual di gerai-gerai pinggir jalan.
Beberapa hari lalu ibu mengirimi kami ubi ungu padahal istri telah membeli ubi kuning di pasar. Walhasil, stok ubi menumpuk dan harus dikreasi menjadi menu yang lezat, syukur-syukur bisa jadi hidangan pembuka puasa agar anak-anak makin semringah. Bahan dan cara membuat awuk-awuk ubi ungu berblut kepala sangat mudah.
Bahan-bahan:
Bahan I
200 gr ubi ungu yang diparut kasar (gunakan ubi jenis lain jika tak ada)
50 gr gula pasir (kurangi jika pantangan manis)
50 gr tepung ketan
100 gr kelapa muda (juga diparut kasar)
Bahan II (dicampur jadi satu)
100 gr kelapa muda (bukan kelapa degan ya, juga diparut kasar agar lebih krenyes-krenyes)
1/2 sendok teh garam
Cara membuatnya:
1. Campurkan ubi ungu, gula pasir, tepung ketan, dan kelapa parut jadi satu. Aduk hingga rata.Â
2. Olesi cetakan kue mangkok dengan minyak goreng. Gunakan cetakan lain yang sesuai jika tak punya cetakan kue mangkok.
3. Masukkan 1 sendok makan parutan kelapa muda dan garam (Bahan II) di dasar cetakan. (Nantinya akan menjadi topping)