Mohon tunggu...
Isnaini Khomarudin
Isnaini Khomarudin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - editor lepas dan bloger penuh waktu

peminat bahasa daerah | penggemar kopi | pemburu buku bekas

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

#SelaluBisa Terbantu oleh Grab, #AplikasiUntukSemua Aktivitas

4 Desember 2019   22:46 Diperbarui: 4 Desember 2019   22:49 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar. (dok. pribadi)

 

Kaki saya gemetar menahan rasa lelah. Matahari cukup terik padahal jam tangan baru menunjukkan angka 7 lewat sekian menit. Keringat mulai menetes dari pelipis dan sela-sela kaos oblong saat saya duduk di sebuah kedai mungil. Sebuah warung makan yang pagi itu tutup, atau mungkin belum buka. Topi yang saya kenakan semakin bikin gerah rambut tipis di dalamnya. Napas yang tersengal perlahan mereda ketika semburat cahaya matahari pagi memperjelas papan nama Bertuliskan Kampoeng Ilmu di Jalan Semarang, Surabaya. 

Kaki saya pegal karena sengaja berjalan dari stasiun menuju kawasan toko buku yang paling dikenal di Surabaya itu. Niatnya sih sebagai olahraga. Hari itu saya akan meliput sebuah festival yang dipadati para penggemar Youtube. Saya datang sebagai bloger dan dijadwalkan turut meliput sekitar pukul 11 pagi. Jeda yang ada saya manfaatkan untuk mengunjungi Kampoeng Ilmu yang sebelumnya adalah deretan toko buku di sepanjang Jalan Semarang.

Grab si penyelamat 

Puas berkeliling dan akhirnya membeli satu buku berbahasa asing untuk anak-anak di Saung Literasi, saya pun membuka ponsel untuk memesan ojek online. Sejak meninggalkan Bogor dan menetap di Lamongan, saya memutuskan jadi fulltime blogger atau bloger penuh waktu sebagai sarana mengais rezeki. Usia mendekati 40 tahun nyaris mustahil cari kerja, sedangkan buka usaha butuh modal yang cukup besar. Akhirnya, kegiatan menulis di blog yang sudah saya mulai sejak 2012 saya garap dengan lebih serius.

Jalan rezeki dari blogging bukan hanya pesanan menulis yang dikirim melalui email. Seringkali undangan menghadiri event justru menjanjikan imbalan lebih gurih begitu tulisan selesai diunggah di blog. Malah dalam beberapa kesempatan, upah atau honor dibayarkan tepat setelah acara berakhir dengan kewajiban menulis setelahnya.

1 - Penyelamat ekonomi

Namun tak jarang fee atau bayaran menulis datang terlambat. Harap maklum, karena pemberi kerja tinggal berjauhan, maka saya hanya bisa bersabar menagih lalu menunggu. Kalau sudah begini, saya mesti bijak mengatur alokasi pendapatan untuk pos-pos yang benar-benar mendesak. Ketika harus meliput acara lain, sementara upah belum cair, saya sangat terbantu oleh Grab, #AplikasiUntukSemua kebutuhan dan mendukung berbagai aktivitas saya, baik urusan kerjaan maupun keluarga.

Saya pernah meliput acara di sebuah mal yang cukup jauh dari Terminal Bungurasih dan sangat diuntungkan dengan tarif Rp1 ketika menggunakan GrabBike. Perjalanan 30 menit di atas motor itu cukup saya ganti dengan ongkos 1 rupiah saja! Sama halnya dengan perjalanan saya setelah meliput acara tanggal 5 Oktober silam. Dengan biaya tak sampai 10 ribu saya bisa meluncur ke halte bus terdekat dan melenggang pulang ke Lamongan. Antimacet dan antiboros.

Oleh karena itulah, tak berlebihan jika Grab saya sebut sebagai penyelamat ekonomi keluarga. Bukan hanya praktis, Grab telah membantu saya untuk menekan pengeluaran dalam hal transportasi, terutama pada saat kondisi saldo sedang tipis sembari menunggu transferan bayaran menulis atau mengedit. Grab bahkan menjadi penyelamat penting saat ia mengantarkan ibu saya, istri, dan anak-anak untuk menyaksikan Festival Dongeng Internasional tanggal 9 November 2019.

 

tangkapan layar. (dok. pribadi)
tangkapan layar. (dok. pribadi)
Ini kali pertama ibu menumpang Grab Car dan sangat menikmati perjalanan dari halte bus menuju hotel tempat berlangsungnya acara. Ceritanya cukup unik. Istri saya telah memesan Grab Car untuk teman-teman komunitas sementara ibu dan anak-anak serta dirinya belum terangkut. Akhirnya saya yang memesankan Grab Car dari rumah karena saya tak ikut berangkat mengingat ada tenggat yang harus saya tuntaskan. Pemesanan secara remote begini tak pernah bisa dilakukan pada aplikasi ojek online lain sehingga Grab jadi andalan keluarga saat pergi ke mana-mana.

2 - Penyelamat perut

Grab menjadi penyedia ojek online pertama yang masuk ke kota kami, kota kecil yang diapit Gresik dan Tuban. Oleh karena itu, kami bukan hanya memanfaatkannya saat jalan-jalan di Surabaya, tetapi juga merasakan manfaatnya di Lamongan yang transportasi massalnya belum rata tersedia. Menggunakan Grab Bike atau Grab Car berarti turut mengurangi polusi udara dan kemacetan dibandingkan harus keluar menggunakan kendaraan pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun