Mohon tunggu...
Isnaeni Solehah
Isnaeni Solehah Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang mahasiswa

hallooo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sinyal dan Kuota Masih Menjadi Permasalahan Pembelajaran Daring

31 Desember 2020   13:16 Diperbarui: 31 Desember 2020   13:54 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara memberikan dampak diberbagai aspek kehidupan. Aspek kehidupan yang terkena dampak pandemi Covid-19 yaitu di bidang pendidikan dan ekonomi masyarakat. Berbagai permasalahan timbul karena adanya pandemic Covid-19. Semua elemen masyarakat perlu bekerja sama dengan pemerintah dalam pencegahan dan memulihkan dampak dari pandemi Covid-19. Salah satu kontrbusi dalam pencegahan dan penanggulangan dampak Covid-19  yaitu melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik.

Universitas Pendidikan Indonesia, pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik dijadikan sebagai wahana belajar dan pengabdian mahasiwa kepada masyarakat khususnya  sebagai kepedulian dalam pencegahan dan memulihkan dampak dari pandemi Covid-19. 

Terdiri dari 2 program piihan yaitu program wajib yang berfokus pada penanggulangan dampak covid-19 di bidang pendidikan, dan program pilihan yang berfokus pada pencegahan dampak cocid-19 bagi siswa dan masyarakat. Program KKN dilakukan secara individual serta daring di daerah masing-masing. Program ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat dan sekolah  di lingkungan sekitar dalam pencegahan dan penanggulangan dampak Covid-19.

Salah satu program yang dijalankan seorang mahasiswa UPI jurusan Bimbingan dan Konseling 2017 yaitu Isnaeni Solehah adalah penguatan pembelajaran daring kepada guru sebagai bagian dari pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan dampak covid-19 di bidang pendidikan. Sasaran dari program ini adalah sebagian peserta didik di MTs Negeri 13 Ciamis serta dua orang guru yaitu Ibu Cucu Sugiharti dan Ibu Nida. Kegiatan program ini dilakukan saat pelaksanaan pembelajaran daring mata pelaran IPS yang dipegang oleh Ibu Cucu, serta TIK yang dipegang oleh Ibu Nida.

Kebiasaan baru pembelajaran yang tadinya dapat dilakukan secara langsung atau tatap muka, menjadi serba online, tentunya kebiasaan baru ini menuai beberapa permasalahan yang dirasakan, baik bagi siswa maupun guru. Salah satu permasalahan yang ditemukan adalah keterbatasan sinyal dan kuota.

Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet.Tidak sedikit pelajar yang kesulitan karena letak geografis rumahnya yang jauh dari jangkauan sinyal seluler. Hal ini yang membuat kegiatan belajar mengajar dari rumah tidak bisa berjalan dengan efektif. Tidak hanya masalah sinyal, keterbatasan kuota menjadi masalah lain dalam pelaksanan PJJ.  Keterbatasan sebagian siswa untuk membeli kuota menjadi faktor permasalahnnya.

" Masalah yang saya rasakan saat belajar daring ialah sinyak kak,. Untuk membuka foto atau video saja susah, apalagi saat hujan dan mati lampu semakin susah. Terkadang saya menumpang wifi tetangga, itupun jika password nya tidak diganti, mau tidak mau sih Kak da saya juag butuh untuk ngerjain tugas" ujar salah satu siswa dalam percakapan melalui Whatsapp.

Walaupun pihak sekolah sudah mendapatkan bantuan kuota untuk guru dan siswa berupa kartu kota dari pemerintah, namun permasalahan ini bukan solusi bagi sebagian siswa. Menurut keterangan siswa walaupun sudah dibagikan kartu kuota, kartu tersebut tidak meraka pakai karna provider tersebut tetap tidak didikung oleh jaungkaun sinyal seluler.

"Kami sudah dibagi kartu kuota, tapi tetap tidak dipakai karna sinyal nya gak ada dan untuk membeli kuota yang cocok di kartu tersebut mahal"

Keterbatasan-keterbatasan tersebut membuat penggunaan media pembelajaran pun terbatas. Dalam pelaksanaan PJJ sekolah hanya menggunakan fasilitas aplikasi whatsapp saja, tidak menggunakan aplikasi lain misalnya zoom, google meet, youtube karna keterbatasan kuota dan sinyal seluler.

"Adanya keterbatasan sinyal dan kuota dari siswa, membuat kami para guru hanya memakai whatsapp sebagai media komunikasi dan pembelajaran. Terkadang jika kami ingin memberikan video pembelajaran pun sangat sulit karna siswa mengeluh tidak dapat mengakses video tersebut karena keterbatasan kouota dan jaringan." Ujar seorang guru.

Permasalan sinyal dan kuota tak hanya menjadi kendala sebagian siswa, namun juga guru. Sama-sama-sama karena faktor geografis letak rumah, kendala ini terjadi. Tidak semua guru berada pada jangkauan sinyal yang kuat. Adanya kendala sinyal membuat proses pembelajaran sering terganggu. Misalnya sedang menjelaskan/ menanggapi di grup whatsapp, tiba-tiba menghilang lama karena ganggun sinyal. Hal ini membuat siswa menunggu jawaban yang bahkan mungkin siswa meninggalkan grup chating sebelum waktunya. Sehingga materi atau tanggapan tidak tersampaikan.

"Sulit sinyal membuat proses pembelajaran terhambat, terkadang dari sayanya atau dari siswanya. Kalo dari saya, pada saat memberikan tugas, atau menanggapi siswa di WA sering loading lama atau terpotong lama karna sinyal, hal itu membuat sebagian siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran atau bahkan mungkin udah males bales nya lagi" Ujar seorang guru

Kondisi sulitnya akses internet untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran melalui pembelajaran jarak jauh semestinya menjadi prioritas pemerintah untuk segera dibenahi. Karena perlu diingat bahwasannya setiap anak bangsa memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun