Mohon tunggu...
Isnaeni
Isnaeni Mohon Tunggu... Guru - Belajar dengan menulis.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menimbang Kuantitas dan Kualitas Sekolah Swasta dan Negeri

30 Mei 2022   11:13 Diperbarui: 30 Mei 2022   11:23 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban  bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekolah-sekolah didirikan oleh pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dari latar belakangnya, sekolah-sekolah yang didirikan oleh pemerintah belum bisa sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga masyarakat mendirikan sekolah-sekolah sendiri sebagai sekolah swasta.

Penulis kebetulan pernah merasakan bagaimana rasanya sekolah di sekolah swasta maupun sekolah negeri. Sekolah swasta maupun negeri punya keunggulan dan kekurangan masing-masing. Sekolah swasta tidak semuanya mahal, ada juga yang murah sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan. Dan peranan sekolah swasta tidaklah kecil dalam mencerdaskan bangsa.

Pengalaman saya belajar di sekolah swasta sewaktu SD dan SMP yang waktu itu sekitar tahun 80-an. Biaya pendidikan di sekolah tersebut tidaklah mahal, pembelajaran di sekolah pun terbilang standar waktu itu. Hanya memang minat sekolah waktu itu begitu rendah karena yang melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi juga rendah. 

Beberapa SD/MI swasta ada yang ditutup karena kekurangan siswa. Hal ini karena sekolah SD negeri semakin banyak dan menawarkan fasilitas yang lebih lengkap. Sekolah swasta yang sudah lama dan kurang peminatnya dengan fasilitas yang kurang akhirnya di tutup atau masih tetap ada namun kondisinya seadanya. 

Ketika SMA saya bersekolah di sekolah negeri sekitar tahun 90-an. Di sekolah negeri ini saya melihat fasilitasnya cukup memadai. Kelas yang tersedia masih kurang tiga kelas, sehingga selama satu semester saya sempat sekolah bagian siang. Lapangan untuk kegiatan olah raga sudah cukup memadai,begitu juga dengan perpustakaan sudah dapat digunakan dengan normal. Laboratorium IPA baik bangunan maupun isinya juga sudah ada, namun bangunannya masih digunakan kelas.

Kondisi SMA swasta di sekitar wilayah saya saat itu  masih ada yang sekolah siang, namun banyak diminati. Ada juga sekolah swasta yang cukup memadai juga fasilitasnya baik itu bangunan maupun fasilitas lainnya. Hanya dari segi pengajar, guru di sekolah negeri lebih banyak yang tidak mengajar di tempat lain. Di ibu kota kabupaten, sekolah swasta banyak yang mempunyai fasilitas yang lengkap dan biaya pendidikannya tidak terjangkau bagi kami yang di desa.  

Penulis juga pernah mengajar di sekolah swasta baru yang fasilitasnya minim, sehingga jumlah siswanya pun sedikit. Tapi dengan tekad dan kerja keras seluruh guru dan yayasan, sekolah bisa berkembang dan meningkat jumlah siswanya. Ada juga sekolah swasta baru yang fasilitasnya sangat lengkap, namun dalam perjalanan selanjutnya terhenti. Fasilitas yang lengkap belum tentu bisa menarik siswa untuk sekolah di tempat tersebut. 

Kelebihan sekolah swasta saat ini adalah program pengajaran yang terpadu, karena orang tua ingin anaknya memiliki kompetensi lebih dari siswa sekolah negeri. Seperti banyak teman-teman penulis yang menyekolahkan anak-anaknya di sekolah swasta yang memberikan tambahan pengajaran agama, sains, dan kepemimpinan. Biaya mahal tidak menghambat mereka  menyekolahkan anak di sekolah tersebut.

Ada alasan lain menyekolahkan di sekolah swasta yang agak mahal, alasannya adalah orang tua tidak harus lagi menyediakan dana untuk les tambahan seperti les bahasa, les pelajaran dan les lainnya. Semuanya bisa disediakan di sekolah yang sama. 

Menyekolahkan siswa di sekolah negeri atau swasta bagi orang tua tentunya ada alasan yang mendasarinya. Penulis menyekolahkan anak di sekolah negeri karena sekolah yang terdekat adalah sekolah negeri (SD). Penulis tidak usah repot-repot mengantar dan menunggui anak ke sekolah. Mengantar anak ke sekolah hanya sesekali saja ketika anak rewel tidak mau sekolah. Selain itu, penulis menginginkan anak mempunyai teman yang lokasinya di dekat rumah agar mereka dapat bersosialisasi dengan lingkungan rumah.

Selain alasan dekat dan mudah mengatur aktifitas anak, menyekolahkan anak di sekolah negeri (SMA/SMP) adalah karena sekolah negeri  yang dekat dengan rumah adalah sekolah yang kualitasnya terbilang bagus di daerah kami, sehingga kami bisa mempercayakan anak kami di sekolah tersebut. Pastinya orang tua lain juga mempunyai alasan untuk menyekolahkan anak di sekolah pilihannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun