Mohon tunggu...
Isnaeni
Isnaeni Mohon Tunggu... Guru - Belajar dengan menulis.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Anak Kecil dan Begadang

14 April 2022   23:24 Diperbarui: 14 April 2022   23:26 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selama bulan ramadhan sering kali si bungsu begadang. Tidur di waktu isya sebentar, dan kemudian begadang sampai waktunya kami sahur. Entah bagaimana anak sekecil itu bisa begadang sampai subuh, dan kemudian tidur sampai dluhur. Fenomena ini saya temukan pada dua anak, sedang anak yang lainnya begadang kalau sedang sakit dan rewel. 

Pertama kali masa-masa begadang menunggu anak waktu anak pertama. Ketika anak baru lahir sampai beberapa bulan dari kelahirannya, sebagai seorang bapak ikut juga begadang bergantian dengan isteri menjaga anak. Dan setiap harinya ketika waktu bekerja biasanya akan mengantuk. 

Untuk menguatkan alasan kepada kepala sekolah saya kemukakan bahwa malam saya tidak bisa tidur karena menjaga bayi kami. Dan untungnya Bapak kepala sekolah menguatkan alasan saya bahwa beliau juga sama bahkan lebih, karena beliau mempunyai banyak anak.

Anak ke satu dan ke dua tidak dapat tidur apabila mengalami kondisi kurang sehat. Ada yang dirasakan sakit dan tidak bisa tidur. Saya dan isteri bergantian menggendong atau menina bobokan anak. Dan karena kondisi itu, saya atau isteri kadang mengalami sakit kecapean atau kurang tidur. Isteri saya bahkan suka mengalami darah tinggi karena kurang tidur karena menjaga anak yang rewel dan kecapean. 

Untuk anak kedua dan ketiga, saya tidak terlalu sering begadang menjaga anak. Hal ini dikarenakan saya dan istri saya LDR-an. Semua anak tinggal beserta isteri saya, sedang saya tinggal sendiri di tempat tugas. Begadang menjaga anak paling dilakukan 2 kali dalam sebulan. Baru ketika punya anak keempat dan kelima menjaga anak begadang sering kembali.

Hobi begadang anak kian berkurang ketika anak mulai bertambah usia. Anak bisa lebih cepat tidur dan ritmenya lebih bisa diatur. Aktifitas anak yang bertambah seperti bermain dengan temannya, beranjak sekolah menambah capek diwaktu siang dan tidur siang atau sore  dapat menambah nyenyaknya tidur di waktu malam. 

Begadang juga semakin menjadi-jadi karena faktor adanya hp dan televisi. Ditambah adanya fasilitas wi-fi di rumah yang membuat anak asyik dengan menonton youtube atau main hp. Bila dibiarkan, anak akan tahan menonton sampai pagi. 

Dampak negatif anak susah tidur dan begadang bagi anak yang sudah sekolah adalah anak menjadi susah dibangunkan, sehingga anak akan terlambat dan di sekolahnya ia akan tertidur ketika mengikuti pelajaran. Sedangkan bagi yang belum sekolah, mereka akan bangun di siang hari. Dari segi kesehatan, anak akan lebih rewel dan susah diatur karena keinginan yang tidak jelas. 

Bagi isteri yang bekerja, anak yang belum sekolah tidur di pagi hari memang ada untungnya. Istri tidak akan direpotkan dengan keinginan anak untuk ikut ke tempat kerja. Berbeda apabila anak sudah bangun dan rewel minta ini itu bahkan mau ikut ibunya. 

Ketika masa anak sering begadang, kami sering berusaha memberikan pengertian kepada anak dampak jelek begadang. Seperti malam tadi ada anak begadang karena ingin ikut sahur. Tapi karena ngantuk, waktu akan makan sahur ia malah ketiduran. Lalu kami memberi pengertian kalau mau ikut sahur cepatlah tidur, nanti kami akan bangunkan.

Bulan ramadhan membawa hikmah bagi anak-anak belajar mengukur waktu kapan harus bangun dan kapan harus tidur.  Mengapa harus bangun sahur dan tidur lebih awal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun