Mohon tunggu...
Ismuziani ita
Ismuziani ita Mohon Tunggu... Perawat - Mental Health Nurse

Selalu bersyukur pada Allah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Jangan Sebut Aku Gila

10 Oktober 2021   10:08 Diperbarui: 10 Oktober 2021   10:11 7168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Kegiatan Olah Raga Pasien RSJ ( Dokumen Pribadi )

***

Di keheningan malam, aku basahkan anggota wudhuk ku, dengan memakai selimut sebagai pengganti sajadah, aku tunaikan dua rakaat shalat malamku, berbagai doa aku panjatkan, semoga Allah mendengar semua doaku, mengabulkan semua harapan dan impianku. 

Jiwaku terasa damai, aku merasakan kenikmatan doa yang sesungguhnya, saat semua beban kehidupan ini aku pasrahkan pada Allah, aku seperti melayang ringan di udara, jauh lebih damai dari obat obat terlarang yang pernah menemaniku. 

Kenapa baru sekarang aku rasakan kedamaian ini, semoga Allah mengampuni semua dosa dan khilaf ku. Tak lupa juga aku mendoakan agar Allah buka kan hati Ayah untuk kembali pulang ke rumah, untuk mengakhiri pertualangan nya dan menetap hanya di hati Bunda. 

Ku titipkan rindu untuk sosok Ayah dalam doaku di kegelapan malam, sambil melukiskan khayalan dalam pikiran ku, berharap Ayah akan datang menjemput ku, membawaku kembali dalam kehidupan yang normal seperti layaknya kehidupan remaja lainnya.

***

Dan pada akhirnya doaku terjawab, Ayah dan Bunda menjemput ku pulang, Dokter telah menghubungi orangtuaku, mengabari kondisi ku yang sudah stabil kembali. 

Aku tak bisa menjabarkan dengan kata-kata, kehangatan pelukan Ayah yang telah lama hilang dari pikiranku, aku eratkan kembali pelukannya, sambil mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga dalam bathinku. 

Aku melangkah meninggalkan ruang rawatan anak dan remaja di RSJ, sambil membatin agar tidak pernah tercatat lagi sebagai pasien di RSJ, aku berdiri sejenak, berbalik badan melihat ruangan tempat aku pernah di rawat. 

Pandanganku terhenti pada sosok berseragam putih di balik Nurse Station, Suster Mila tersenyum ke arah ku, melambaikan tangannya, suara nya yang tegas mengantarkan langkahku. "Tetap semangat Fahmi, ikhlas dan istiqamah ya, usiamu masih muda jalanmu masih panjang"

Aku tersenyum membalas lambaian tangan suster Mila, melangkah pasti meninggalkan RSJ dan bertekad untuk sembuh agar tak akan kembali lagi ke sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun