Bergetar hatiku, mendengar salah satu pasienku melantunkan kalimat Talbiyah. Labbaik Allahuma labbaik... Labbaika laa syarika laka labbaik ... ( Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu , tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu ).Â
Hari ini satu hari menjelang Hari Raya Idul Adha, Penulis sedang bertugas di Ruang Rawat Anak / Remaja di Sebuah Rumah Sakit Jiwa Milik Pemerintah Provinsi. Salah satu pasienku melantunkan kalimat Talbiyah dengan merdu, aku nikmati suaranya, Kalimat Talbiyah yang agung, yang membawa pikiranku  ke Padang Arafah, dimana seluruh ummat islam se dunia berkumpul melaksanakan wukuf. Kalimat yang senantiasa bergemuruh di Tanah Suci Mekkah.
" Suster,hari ini hari Arafah kan ? " Tanya Pasien tersebut padaku. Lamunanku terhenti tiba-tiba, perhatianku kembali pada remaja di depanku yang sedari tadi melantunkan Talbiyah dengan khusyu' nya, se akan-akan dia sedang berada di Tanah Suci.
" Iya, Hari ini hari Arafah, dan besok kita akan ber Hari Raya " Jawabku
" Kamu sedang apa, kalimat apa yang kamu lantunkan tadi ? " Tanyaku kemudian
" Saya sedang Thawaf, ini Ka'bahnya "Â Jawab Pasien sambil menunjukkan tempat tidurnya. Dia sedang ber ilusi melihat Ka'bah, padahal dari tadi saya melihat dia berlari lari mengililingi ranjang rumah sakit. Saya berdoa dalam hati semoga suatu saat dia bisa melihat Ka'bah dan Thawaf secara nyata bukan hanya ilusinya saja.
" Dek, setahu adek kita sekarang sedang dimana ? " Aku mencoba membawanya ke alam realita
" Dirumah sakit, Suster "
" Rumah Sakit ini ada di kota mana ya ? "Â
" Di Banda Aceh, Suster " Jawabnya lagi