Mohon tunggu...
Ismu kawirian
Ismu kawirian Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Lombok tengah

Kancil terhormat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mencintaimu dalam Diam

19 November 2019   21:15 Diperbarui: 19 November 2019   21:20 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku selalu berdoa dalam heningnya malam.
Berharap pada semesta untuk di kirimkan kepada sang tuhan.
Namun semesta seolah memilih berpura-pura tuli untuk mendengar .
Hingga doa yang sering melantunkan namamu berujung amin dan air mata.
Kau adalah seorang yang namanya sering ku sebut dalam bait-bait doa.
Kau juga adalah seorang yang kisahnya ku selipkan dalam alinea sajak.
Apa kau tau cinta ini luas.?
Layaknya lautan yang mungkin kau tak pernah tau dimana ujungnya.
Apa kau tau cinta ini tak berwujud.?
Layaknya angin yang mungkin kau tak pernah tau wujudnya.
Dan apa kau tau cinta ini tulus.?
Layaknya tanah yang kau pijak selalu rela memberi tanpa pernah meminta balik.
Tenanglah,aku tak akan mungkin mengganggumu.
Sebab, bukankah cinta tak menuntut balasan.?
Dalam diam cinta untukmu ku abadikan dalam bait-bait sajak.
Dalam diam cinta untukmu ku abadikan dalam setiap alinea,terselip banyak harapan yang disemogakan.
Karena hanya pada aksara,apa yang ku simpan berani ku ungkapkan selain pada pencipta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun