Mohon tunggu...
Ismi Nadia
Ismi Nadia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hi teman-teman!!

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Berbasis Daring di Era Industri 4.0

3 Desember 2021   20:03 Diperbarui: 3 Desember 2021   20:15 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyak perubahan yang dibutuhkan di negara ini bagi yang mau maju. Bangsa Indonesia saat ini sedang menghadapi era tingkat kompetitif revolusi industri 4.0 yang ketat. Dari banyak perubahan yang harus kita lakukan adalah pengembangan sumber daya manusia. Hal yang harus diperhatikan adalah perbaikan tersebut mungkin tidak dilakukan dengan benar. Maka dari itu satu-satunya cara adalah mengubah cara belajar di dunia pendidikan yang ada.

Dengan menyediakan berbagai fasilitas di perguruan tinggi berdasarkan kebutuhan Mahasiswa. Yang diharapkan mampu melakukan hal tersebut seiring dengan tuntutan zaman yang terpenuhi. Bekal yang cukup dalam menghadapi berbagai tantangan  era revolusi industri 4.0 itu sendiri. Mengingat  teknologi terbaru dan hal-hal yang terus berubah diperlukan keterampilan kemampuan beradaptasi yang tinggi. Diharapkan mahasiswa juga bisa bersaing dan memiliki nilai-nilai yang unik.

Sudah saatnya mengakhiri proses pembelajaran yang cenderung mengutamakan hapalan atau hanya menemukan jawaban yang benar dari soal pertanyaan. Metode pembelajaran pendidikan Indonesia perlu diubah menjadi proses berpikir visioner, peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. Kita membutuhkannya dalam menghadapi berbagai perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Contoh cara pembelajaran kompatibel dengan pengembangan revolusi industri 4.0 adalah pembelajaran berbasis daring. Sistem pembelajaran berbasis daring ini pelaksanaan pembelajarannya jarak jauh pada perguruan tinggi yang bertujuan untuk meningkatkan akses yang setara ke pembelajaran bermutu.

Pembelajaran berbasis daring mahasiswa menggunakan jaringan internet dalam proses belajar. Pendekatan pembelajaran berbasis daring terdapat fitur-fitur seperti: 1) menuntut peserta didik untuk membangun dan menciptakan pengetahuan secara mandiri  (konstruktivisme); 2) Peserta didik bekerjasama dengan peserta didik lainnya membangun pengetahuan dan memecahkan masalah bersama (Konstruksionisme Sosial); 3) Membentuk komunitas pelajar yang komprehensif. 4) Memanfaatkan halaman media (situs web) untuk mengakses pembelajaran melalui internet seperti pendidikan komputer, virtual atau digital ;5) Interaktivitas, aksesibilitas, pengayaan, kemandirian. (Ditjen GTK, 2016,p.5)

Melalui pembelajaran berbasis daring dapat memberikan fleksibilitas kepada mahasiswa untuk mengatur waktu belajar. Mahasiswa bisa belajar tidak terikat  waktu, kapanpun, dimanapun di suatu tempat. Selain itu mahasiswa dapat berinteraksi dengan dosen secara sinkronus yaitu interaksi pada saat yang sama dengan penggunaan konferensi video, telepon atau obrolan langsung. Maupun asynchronous yaitu interaksi belajar di waktu yang berbeda dengan kegiatan belajar  yang  disediakan secara elektronik.

Dengan menggunakan informasi mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi secara maksimal. Mahasiswa dapat melakukan pembelajaran berbasis daring dengan mengakses, mempelajari materi kuliah, latihan (tugas), berdiskusi, berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman bersama mahasiswa lainnya. Selama proses ini mahasiswa dapat dibimbingan dan difasilitasi dan dosen mengawasi secara online.

Oleh karena itu agar pelaksanaan pembelajaran berbasis daring berjalan lancar dan optimal, selanjutnya dosen perlu menyiapkan modul untuk dipelajari. Modul  disusun oleh dosen dengan dua syarat yang harus dipenuhi: Pertama, Ada rumusan tujuan pembelajaran yang jelas, konkret, dapat diamati, terukur agar dapat mengubah perilaku dalam belajar. Dan kedua, isi modul harus berhubungan dengan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dunia kerja, dan dunia pendidikan.

Tentu saja, modul yang disusun oleh dosen harus sesuai  kurikulum dan RPS. Desain pembelajarannya sama dengan perencanaan tatap muka. Misalnya semester berlangsung 15 minggu dua dari minggu itu digunakan untuk ujian seperti ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Pada dasarnya desain pembelajaran berbasis daring sama dengan di dalam kelas (tatap muka) tapi satu-satunya perbedaan tersebut adalah belajar daring dengan berbasis media internet.

Partisipasi mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran berbasis daring ini sangat penting karena mahasiswa dapat meningkatkan keterampilan deskripsi konten dan pengetahuan pembelajaran yang tepat. Dengan berbagai bentuk sumber belajar dan referensi tersedia dalam sistem pembelajaran. Mahasiswa berbasis daring dapat mengikuti belajar untuk memperluas pengetahuan Dan keterampilan terkait  materi pembelajaran yang disajikan.

Ada beberapa prinsip dasar-dasar pelaksanaan pembelajaran berbasis daring yaitu: A) Perumusan tujuan pembelajaran untuk setiap modul sudah jelas, konkret, dapat diamati dan terukur dapat mengubah perilaku belajar; b) Isi Modul terkait dengan kebutuhan pelajar, masyarakat, dunia kerja, dan dunia pendidikan; c) Meningkatkan kualitas pendidikan ditandai dengan pembelajaran yang lebih aktif dan kualitas lulusan yang lebih produktif. d) Efisiensi biaya, energi, sumber daya dan waktu efektivitas program e) pemerataan dan perluasan kesempatan belajar. f) pembelajaran yang berkesinambungan terus menerus (Ditjen GTK, 2016,p.8).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun