Mohon tunggu...
Alfathan Rahman
Alfathan Rahman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger, kompasiana kontributor

Full time Blogger Ismimalfathan www.ismimalfathan.wordpress.com, dan www.alfa27.com "Membangun bangsa dengan tulisan"

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Dani Pedrosa, Sentuhan Magis Sang Legenda yang Dahulu Disia-siakan

12 Agustus 2020   21:10 Diperbarui: 12 Agustus 2020   21:17 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dani Pedrosa bersama KTM | kompas.com

Pengembangan serta masukan dari seorang Pedrosa benar-benar ampuh untuk memposisikan KTM di jalur juara. Dengan gaya balapnya yang smooth, ia mampu mengkonversikan data telemetri untuk dijadikan sebagai satu referensi rujukan bagi para pembalapnya. Dasar pengembangan motor pun salah satunya yakni penyesuaian gaya balap dari para pembalapnya.  

Pedrosa sendiri cukup sering melakukan sesi tes atau uji coba di berbagai Sirkuit. Dengan pengalamannya, ia bisa sangat jeli memprediksi kemana arah pengembangan harus dilakukan. Dan hasilnya, boommmm!!! Satu kemenangan berhasil diraih KTM dan tinggal menunggu kemenangan-kemenangan selanjutnya...

Honda sudah seharusnya menyesal!

Apa yang Honda lakukan pada tahun 2018 lalu sangatlah memilukan. Mereka seakan tak belajar dari kesombongan pada tahun 2003 lalu ketika Rossi memutuskan hengkang. Seorang Pedrosa, salah seorang pembalap yang mereka orbitkan, langsung dibuang begitu saja bagaikan air kencing di tengah lautan...

Arah pengembangan motor dari RC213V pun bisa dikatakan sangat tidak jelas. motor hanya bisa dikendalikan dengan baik oleh Marquez. Pertanyaan terbesar hanya dua, apakah pengembangan motor Honda stagnan sehingga motor hanya bisa dikendalikan oleh sang alien, atau pengembangan mereka hanya tersentralisasi hanya untuk sang alien? 

Dua pertanyaan tersebut hanya akan memunculkan polemik baru dengan perdebatan tak berujung. Tapi dibalik itu semua kita disuguhkan oleh sebuah fakta. Saat Marquez cedera, pembalap Honda yang lain tak bisa berbuat banyak. Sehingga status mereka saat ini bagaikan tim medioker yang baru berkecimpung selama dua musim di MotoGP. Di poin kostruktor saja, mereka hanya bisa lebih baik dari Tim Suzuki dan Aprilia. Bahkan secara poin tim, Repsol Honda berada di posisi kedua terbawah.

Kemenangan KTM kemarin memunculkan satu ironi baru bagi Honda. Disamping pembalap andalannya yang kini masih cedera, mereka harus melihat sebuah tim kuda hitam baru saja melangkah ke arah yang benar bersama pembalap yang dulu disia-siakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun