Akan tetapi jika memang kalian tetap ingin berhutang dalam memenuhi biaya modal maka sama sekali tidak dilarang. Hanya saja ada loh cara lain yang lebih efektif daripada harus berhutang. Dan ingat, sangat tidak disarankan untuk menumbuhkan kebiasaan dan budaya berhutang.
4. mengambil untung yang sedikit
Wa lam urid an arbah katsiron, dalam berbisnis Abdurrahman bin 'Auf tidak mengambil keuntungan yang banyak. Beliau lebih mementingkan kuantitas barang yang terjual dalam proses transaksi dibandingkan dengan kuantitas profit yang diperoleh dari satu kali transaksi jual beli. Karena dengan metode tersebut maka mobilitas bisnis akan stabil serta mendapatkan kepercayaan lebih dari konsumen.
5. Menjual barang yang berkualitas
Bagi saya pribadi, kualitas barang yang kita jual adalah bagian dari sikap tanggung jawab seorang pebisnis. Antara penjual dan pembeli pada dasarnya saling menguntungkan dan membutuhkan.Â
Mereka para konsumen menyiapkan uang untuk hal yang mereka butuhkan dan kita selaku produsen atau penjual menyediakan semua kebutuhan tersebut dan mendapatkan imbalannya.
Sebagai implementasi atas rasa tanggung jawab kita sebagai pebisnis, sangat terlihat dari upaya kita dalam menyediakan barang yang berkualitas. Abdurrahman bin 'Auf tak ketinggalan untuk menerapkan kiat yang satu ini. Beliau sama sekali tidak pernah menjual barang-barang dengan kualitas rendah atau cacat sekali pun.
Sebagai pebisnis kamu harus fokus terhadap Product Market Fit. Sebisa mungkin kamu harus bisa menjaga kondisi barang dalam memenuhi permintaan pasar. Di sini kualitas amatlah penting untuk diperhatikan dan dipertimbangkan. Karena hal tersebut sangatlah mempengaruhi kredibilitasmu dalam menjalankan bisnis yang tengah dijalankan.
==========
Abdurrahman bin 'Auf adalah salah satu contoh cerminan keberhasilan seseorang dalam menjalankan bisnis. Memulai kembali petualangannya setelah jatuh miskin demi mempertahankan keimanan dan keyakinannya, ia berhasil membalikkan semua persepsi dan keadaan yang sebelumnya sama sekali tidak memihak ke dalam hidupnya.
Dengan kiat-kiat bisnis di atas, ia menjelma menjadi seorang saudagar kaya dengan hati yang mulia. Kekayaannya sama sekali tidak membuat beliau jumawa.Â
Bahkan sebanyak 40.000 dirham atau setara Rp60 miliar dengan mudahnya ia kucurkan dan dialokasikan untuk kemaslahatan umat. Kerja keras dan kiat-kiat bisnisnya yang efektif membuat ia akan menghadapi hisab yang cukup lama di akhirat nanti.