Mohon tunggu...
Ismi Nur Karomah
Ismi Nur Karomah Mohon Tunggu... Penulis - @ismikrmh

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menerima Kehadiran Luka Batin

14 Juni 2020   09:45 Diperbarui: 14 Juni 2020   09:57 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul Buku : Yang Belum Usai
Pengarang : Pijar Psikologi
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
ISBN : 978-623-00-1530-4

Di tengah pandemi yang menyerang hampir semua negara di dunia, ada dampak besar yang menyertainya. Selain kesehatan fisik, ekonomi dan bidang lainnya, kesehatan mental menjadi salah satu perhatian penting. 

Maret lalu, di masa-masa sebelum pandemi menyebar luas di Indonesia, pijar psikologi mengeluarkan sebuah buku yang berjudul “Yang Belum Usai”. Buku ini mengangkat salah satu permasalahan kesehatan mental yaitu luka batin. 

Pada dasarnya setiap manusia memiliki luka batin dalam dirinya. Hanya saja ada yang menyadarinya dan tidak. Masa pandemi yang tidak kunjung berakhir mengakibatkan hidupnya gangguan-gangguan pada kesehatan mental masyarakat. 

Tagar dirumahaja menjadi salah satu fenomena baru ditengah masa pandemi virus corona. Orang-orang diminta untuk tidak melakukan kegiatan yang tidak perlu diluar rumah. Berdiam diri di rumah selama beberapa bulan mengakibatkan munculnya gangguan mental pada sebagian orang. Kecemasan berlebihan, stress, dan depresi menjadi topik sehari-hari diberbagai media. 

Dilansir dari tirto.id, sebanyak 64,3 persen dari 1.522 orang responden memiliki masalah psikologis cemas atau depresi setelah melakukan periksa mandiri via daring terkait kesehatan jiwa dampak dari pandemi COVID-19 yang dilakukan di laman resmi Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI).

Gangguan pada kesehatan mental tidak bisa dibiarkan begitu saja, butuh usaha untuk mengobatinya. Begitu pula dengan luka batin. Waktu tidak selalu bisa menyembuhkan luka batin dalam diri manusia. Luka batin bisa saja tidak terlihat berbeda hanya dengan luka fisik. 

Pengobatan luka batin tidak bisa dianggap remeh. Setiap luka batin memiliki bagiannya sendiri. Luka batin lebih sering tidak disadari oleh beberapa dari kita. Luka ini timbul karena sebab yang berbeda-beda, kehidupan sehari-hari bisa menjadi salah satunya. 

Dalam buku ini disebutkan beberapa penyebab luka batin. Pengasuhan orang tua, lingkungan, bullying menjadi beberapa diantaranya. Luka yang timbul dan dipendam selama bertahun-tahun akan semakin memperbesar celah luka tersebut.

Selama ini pembahasan mengenai luka batin masih minim dilakukan, terutama di Indonesia. Masyarakat lebih terfokus pada luka fisik daripada luka batinnya. Luka batin yang tidak disembuhkan dapat menjadi penyakit bagi diri kita sendiri.

Menerima kehadiran luka batin menjadi penting untuk dilakukan. Salah satu bentuk pemulihan luka batin adalah menerima luka itu ada dalam diri kita. Menerima, memahami menjadi cara untuk menyembuhkan luka batin. Bentuk penerimaan luka batin setiap orang berbeda-beda juga pada waktu yang tidak sama. Semua butuh proses hingga kita bisa menerima luka itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun