Mohon tunggu...
ISMAYDANI BRSITEPU
ISMAYDANI BRSITEPU Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bimbingan konseling Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Kelompok KKN-DR 115 UINSU MEDAN Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. Adenan Ritonga, MA

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dampak Covid-19 terhadap Mental Anak Didik (Pengaruh Sekolah Daring)

6 Agustus 2020   22:27 Diperbarui: 6 Agustus 2020   22:37 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dari kota wuhan cina, virus mematikan menyebar hampir ke seluruh Negara di dunia, tercatat yang paling banyak korban meninggal dan juga terinfeksi virus yang dikenal dengan nama corona ini adalah negara Italia, Spanyol, Iran, Amerika, bahkan Indonesia . Sebagaimana dikutip dari bbc.com, dikatakan Cepatnya penularan  dan sulit terditeksinya penularan  ini  sehingga dengan  cepat menyerang manusia, akibatnya korbanpun berjatuhan hanya dalam kurun waktu dua minggu saja sejak terjadinya pertama kali tanggal 31 Desember 2019.

Sulitnya penanganan virus corona, sehingga banyak pemimpin negara menentukan langkah-langkah dalam menghentikan penyebarannya   bahkan harus menentukan kebijakan yang sangat sulit, tetapi harus dilakukan oleh pemerintahan di masing-masing Negara.

Salah satu kebijakan yang sangat berpengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan tersebut yaitu pembatasan  interaksi social, dimana pembatasan ini tentu akan berpengaruh besar tehadap laju perekonomian, tersendatnya kebutuhan-kebutuhan utama masyarakat, menimbulkan efek banyaknya perusahaan perusahaan yang pekerjanya   dirumahkan sehingga otomatis terjadinya pengangguran, dengan tingkat kebutuhan ekonomi yang tinggi tetapi penghasilan yang tidak ada, tidak mungkin negara membayar semua kebutuhan masyarakatnya yang begitu banyak seperti Indonesia.

Di bidang pendidikan juga terdampak yang sangat besar , sebab demi menghentikan penyebaran corona ini semua siswa dan gurunya belajar dari rumah, yang mendadak dilakukan tanpa persiapan sama sekali.

Ketidaksiapan semua unsur dalam pendidikan menjadi kendala yang besar juga, adanya perubahan cara belajar mengajar dari tatap muka atau luring (luar jaringan) menjadi daring (dalam jaringan) membutuhkan kesiapan dari semua unsur, dimulai dari pemerintah, sekolah, guru, siswa dan orang tua, diakui memang pemerintah melonggarkan sistem penilaian pendidikan disesuaikan dengan keadaan darurat asalkan pembelajaran tetap dapat berlangsung tanpa harus di bebani dengan pencapaian kompetensi. 

Sehingga banyak para guru menggunakan daring dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Selain itu, anak anak  terpaksa harus mengikuti hal ini,seperti ngengerjakan tugas online, ujian online sehingga harus stand by dengan android atau handphone.

Saat belajar secara tatap muka saja ada siswa yang tidak paham apa yang telah disampaikan oleh guru,makanya ada pembelajaran lapangan atau praktek ini bisa memicu semangat belajar anak. kemudian bagaimana dengan sistem belajar online sekarang ? ini membuat banyak anak anak di idonesia semakin tidak mengerti apa yang telah disampaikan oleh guru apalagi jika guru tanpa menjelaskan hanya bermodalkan group whatsApp  untuk absensi dan mengirim tugas. 

Selain kecerdasan otak dan daya tangkap anak,efek sekolah daring ini juga berimbas pada kesehatan metal. Mental seorang anak itu tergantung bagaimana didikan dilingkungannya.Hal ini juga dialami oleh peserta didik yang sudah terlihat kejenuhan dan kebosanan dengan situasi dan kondisi seperti ini.

Selain kesulitan belajar, gangguan kesehatan mental juga akan banyak mempengaruhi keadaan psikis siswa dimana situasi saat ini menuntut siswa untuk waspada dengan lingkungan dimana mereka hidup sehari-hari. Kondisi ini menimbulkan gangguan kesehatan mental salah satunya yaitu gangguan psikomatik, rasa cemas, panik dan ketakutan adalah sebab utama gangguan ini berkelakar dalam tubuh manusia. Sugesti yang dibangun dalam pikiran sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik dan psikis di situasi ini. Psikomatik akan timbul ketika seseorang merasa stress serta cemas berlebih bahkan dapat menimbulkan depresi.

Karena dalam usia sekarang seorang anak lagi aktif aktifnya mencari jati diri menemukan banyak teman dilingkungannya,beradaptasi,bermain serta menjelajahi alam untuk perkembangan nya, namun sekarang malah harus berdiam diri depan android yang seolah-olah masa pertumbuhan mereka direbut oleh pemerintah.

Sama halnya dengan keputusan pemerintah tentang pencabutan PSBB,agar ekomoni negara pulih dengan aktifitas biasa, seharusnya KEMENDIKBUD harus cepat memulihkan kegiatan belajar seperti biasa karena jika dibiarkan daring seperti ini terus anak-anak bisa stres. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun