Mohon tunggu...
Risma Fajar Rahayu
Risma Fajar Rahayu Mohon Tunggu... Insinyur - do what u can do, write what u can write, imagine what u can imagine

Seseorang yang senang menulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

I Don't Know What My Passion Is

20 Agustus 2019   22:52 Diperbarui: 20 Agustus 2019   23:07 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Berawal dari ketidak sengajaan yang berlanjut menjadi sebuah hobi, memang tidak bisa dipungkiri bahwa rangkaian kata yang tersambung menjadi kalimat bermakna yang selalu memiliki tema ternyata itu adalah passion yang ada dalam diriku. Terkadang otak ini selalu penuh inspirasi, penuh dengan ide ide yang saling berdatangan untuk dituangkan dalam sebuah tulisan. Terkadang aku berfikir apakah memang ini adalah passion ku sebenarnya atau hanya memang karena ketertarikan  hobi dalam menulis?

Semua orang punya mimpi, semua orang punya keinginan kelak ia ingin menjadi apa. Namun, saat pertanyaan itu dilontarkan padaku, mungkin aku hanya bisa menjawab aku belum tahu aku ingin menjadi apa dan tujuan hidupku itu apa. Let say karena gemar membaca novel, akhirnya aku terinspirasi untuk menjadi seorang penulis. But, antara mimpi dan keinginan itu ku baru tahu mereka berbeda makna dan tentu berbeda tujuannya. Mimpi itu bisa kita wujudkan dan mimpi itu real tidak akan pernah berubah jika kita benar-benar memimpikan sesuatu yang harus kita wujudkan. Namun, lain halnya dengan keinginan bahwa keinginan setiap saat akan berubah bergantung dengan situasi yang kita alami saat ini, kemarin atau bahkan di masa depan nanti. Karena keinginan itu bergantung dengan kepuasan kita.

Hampir aku lupa, aku adalah Fara, orang biasanya memanggilku Ara. Cerita di atas menggambarkan sebagian kisah yang memang terjadi dalam kehidupan semua orang termasuk aku. Back to dream, jika waktu aku kecil aku selalu bermimpi menjadi seorang engineer. Kenapa, karena aku bisa berbagi ilmu yang aku punya dan apa yang pernah ku pelajari bisa bermanfaat untuk orang lain dibidang yang aku ambil dan aku bisa mewujudkan dunia itu terang saat malam hari ketika ada cahaya yang bersumber dari tenaga listrik. Namun, mimpi itu terhalang dengan keinginanku yang selalu berubah, memang aku merasa jiwaku selalu dekat dengan tema, selalu tertuang fresh ide dalam otak ini yang ingin segera aku tuangkan menjadi tulisan. Aku memang suka mengikuti kontes menulis sejak junior high school dan selalu memenangkan setiap kontes tersebut. Tapi, jika dikatakan itu passion ku, aku mengaca diri aku hanyalah seorang penulis amatir yang tidak menentu kapan aku harus membuat cerita, kapan aku menekuni bidang dalam sastra. Karena, kuliah yang aku take pun itu berbeda jauh dengan apa yang selama ini aku pikir bahwa itu adalah passion ku.

SMA adalah masa dilemma untukku, kenapa? Karena disitu perang argument antara mengikuti keinginan dan impian orang tua atau memang mewujudkan keinginanku menjadi seorang penulis. Singkat cerita, obrolan dimulai saat ayah bertanya,

 "Ra, ara mau kuliah apa? Masuk keguruan aja ya atau ambil teknik aja?" ucap ayah ku dengan memberikan 2 pilihan yang menurutku itu It is not me. Ya, keduanya ngga ada sama sekali ada dalam jiwaku.

"Yah, boleh ga ara ambil sastra? Karena ara suka banget nulis. Ayah juga tau kan ara selalu juara sewaktu SMP dan ara rasa bakat ara disitu. Selama di SMA ara jarang nulis lagi jadi ara pengen nekuni saat ara kuliah sastra nanti." Jawabku, yang udah pasti aku juga tahu jawaban ayah adalah NO.

Ayah pun terdiam dan aku tahu diamnya ayah adalah jawaban ketidak setujuannya. Pada akhirnya aku harus mengorbankan apa yang menjadi keinginanku untuk mewujudkan apa yang menjadi mimpiku. Aku take jurusan teknik dimana minim sekali wanita teknik saat itu. Aku tau ini saatnya aku mewujudkan yang menjadi impianku meskipun aku harus mengorbankan yang menjadi keinginanku untuk menjadi seorang penulis. 4 tahun aku mencoba fight dengan semua mata kuliah yang benar-benar rabun buatku yang aku tidak paham sekali dunia apa yang aku pelajari saat itu. But, aku terus berusaha mengejar ketertinggalanku membaca semua mempelajari dari awal membuka materi dan setiap catatan yang aku tulis saat dosen menjelaskan.

Let say hingga aku menjadi seorang sarjana teknik, aku belum puas dengan pencapaianku mengapa? Karena aku tahu, ternyata dunia teknik pun bukan passion ku yang sebenarnya, dan sampai saat inipun aku belum tahu apa sebenarnya yang menjadi tujuan dari hidupku. Namun, aku terbangun saat aku membaca sebuah kata-kata penyemangat dari seorang ilmuan yaitu Albert Einstein, ia berkata bahwa " Try not to become a man of success, Rather become a man of value" yang artinya aku menanggapi bahwa saat apa yang kamu lakukan bisa bernilai atau bermanfaat bagi banyak orang, maka kesuksesan akan datang beriringan. Ya Albert Einstein yang terkenal dengan rumus E = m.c2 yang mengingatkan tentang persamaan massa dan energi, beliau berkata bahwa yang kamu lakukan jika memiliki nilai atau bahkan bisa bermanfaat untuk orang lain maka keinginan mu atau kesuksesan mu akan datang beriringan karena kamu sudah memberikan manfaat untuk orang lain.

Tidak hanya Einstein yang menjadi idolaku karena ia adalah seorang ilmuan terkenal di bidang fisika dan berhubungan dengan Major yang ku ambil di perkuliahan namun juga aku menyukai karya seorang legendaris Stephen King, siapa sih yang ga kenal beliau di karya-karya bukunya, cerpen dan juga film yang ia buat. Ada satu quotes beliau yang mebuatku terus semangat melanjutkan keinginanku menjadi seorang penulis yaitu "If you want to be a writer, you must do two things above all others, read a lot and write a lot". Ya mengartikaan bahwa semua penulis berawal membaca ratusan bahkan ribuan buku dalam hidupnya. Karena kerja keras saat ingin menulis atau bahkan ingin berhenti menulis itu sudah tertanam dalam diri mu sendiri, saat kamu membaca banyak buku, maka kamu bisa membedakan kalimat mana yang aka membuat orang tidak berhenti membacanya dan kalimat mana yang pas yang harus ditulis.

Berdasarkan dua quotes terbaik itu aku dapat menyimpulkan bahwa passion itu bergantung dari apa yang kita minati, apa yang kita impikan, apa yang kita inginkan dan kita berusaha bagaimana cara untuk mewujudkannya. Sekalipun aku mengikuti apa yang Einstein bilang ternyata aku ada bidang di kuliah yang aku take makanya aku bisa menyelesaikannya tepat 4 tahun dan fight untuk memberikan yang terbaik untuk orang yang mendukung ku dan bahkan ini adalah pencapaian keberhasilan untuk diriku sendiri, dan mengenai aku suka menulis berdasarkan Stephen king ya aku suka sekali baca novel buku bahkan akupun suka menuangkan kalimat-kalimat yang bahkan selalu tersirat dalam benakku lewat tulisan. Artinya, keduanya bisa kamu gapai apabila usaha dan tekad yang kamu miliki itu kuat, karena mimpi adalah sebuah keinginan yang tertunda dan harus diwujudkan dengan usaha begitupun kerja keras.

                                                                                                                        RismaFarahayu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun