Mohon tunggu...
Ismanto wtc
Ismanto wtc Mohon Tunggu... -

kebahagiaan akan hadir jika kita selalu bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran IQ dan EQ Dalam Keberhasilan Belajar Siswa

11 Oktober 2010   06:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:32 2300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tidak dapat dipungkiri bahwa IQ mempunyai peran yang besar dalam menentukan keberhasilan anak, namun IQ bukanlah satu-satunya penentu dalam keberhasilan seseorang. Karena keberhasilan manusia bukan hanya karena faktor intelegensi saja tetapi juga faktor emosi turut bermain dalam menentukan keberhasilan seseorang, dan

keberhasilan di sekolah bukan diramalkan hanya oleh kemampuan dirinya dalam menulis dan matematik, melainkan oleh ukuran emosi dan sosial, yaitu yakin pada diri sendiri, perilaku apa yang diharapkan orang dan bagaimana mengendalikan dorongan hati untuk berbuat nakal, maupun mengganggu, mengikuti petunjuk, dan mengenali minatnya sendiri. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesiapan anak untuk masuk sekolah bergantung pada beberapa hal yangpaling dasar dari semua pengetahuan, yaitu bagaimana caranya belajar.

Pada dasarnya emosi adalah dorongan untuk bertindak yang mempengaruhi reaksi seketika untuk masalah. Sehingga emosi yang cerdas akan mempengaruhi tindakan anak dalam mengatasi masalah, mengendalikan diri, semangat, tekun serta mampu memotivasi diri sendiri yang terwujud dalam : motivasi belajar, emosi belajar, minat, konsentrasi, dan mampu bergaul dengan lingkungan.

Motivasi belajaryang berasal dari dalam diri, dimana dengan pengendalian diri yang baik, anak yang mengatur sendiri kegiatannya, akan mengenal kecepatan belajarnya serta lebih mengerti tujuan dan manfaat belajar.

Emosi belajar. Umumnya anak yang secara emosi cerdas, juga mampu mengoptimalkan prestasinya karena didorong oleh motivasi belajar yang besar. Kepandaian seorang anak tidak hanya didukung oleh kecerdasan kognitif yang tinggi saja. Tidak akan berarti jika anak yang pandai tetapi di sekolah ia tidak berprestasi baik, karena malas belajar, tidak bisa berkonsentrasi, sehingga potensinya yang baik tidak terwujud secara memadai.

Memiliki minat.Anak yang cerdas secara emosional, sejak dini sudah mengerti keinginannya dan lebih terarah dalam melakukan tugas-tugasnya. Minatnya lebih menetap dan upayanya lebih berkaitan dengan kegiatan yang sesuai dengan minatnya.

Konsentrasi.Dengan kemampuannya untuk mengendalikan diri secara sehat, anak yang cerdas secara emosional akan lebih bisa memusatkan konsentrasinya dan tidak mudah teralih oleh situasi sesaat. Kemampuan untuk memusatkan konsentrasi tidak hanya pada pelajaran sekolah, tetapi juga pada semua kegiatan yang tengah ditekuninya. Dengan demikian dalam belajar dan melakukan kegiatan, anak akan mampu menunjukkan efisiensi dan efektivitas kerja. Waktu tidak banyak terbuang dan hasil belajar atau kerja yang diperoleh akan cukup banyak.

Mampu membaur diri di lingkungan. Anak dengan emosi yang sehat akan lebih terampil dalam menyesuaikan diri di lingkungannya. Sikapnya menyenangkan hati orang lain dan lebih dapat diterima lingkungannya. Mereka cenderung lebih ramah dan tidak menuruti kehendak hatinya dalam menyelesaikan suatu masalah.

Anak yang kecerdasan kognitifnya biasa tetapi memiliki kecerdasan emosi yang tinggi tidak jarang mampu berprestasi setara dengan anak-anak yang kecerdasan kognitifnya tinggi. Kemampuan mereka untuk membina kerja sama dan menunjukkan empati dan toleransi terhadap orang lain menjadikan mereka memiliki banyak kawan serta bisa memperoleh informasi pelajaran yang cukup luas. Ditambah lagi dengan konsentrasinya yang tinggi, mereka cukup mampu meraih prestasi optimal. Anak dengan kecerdasan kognitif yang tinggi dan kecerdasan emosi yang tinggi biasanya menjadi anak yang disukai oleh lingkungannya dan mampu mewujudkan diri dengan optimal. Maka sebagai seorang pendidik seharusnya mampu mengembangkan peran IQ dan EQ pada anak agar anak lebih cepat berhasil dalam belajarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun