Mohon tunggu...
Isman Sumurubun
Isman Sumurubun Mohon Tunggu... Penulis - Seorang pegiat literasi kopi

Isman Sumurubu - Aku menulis maka aku ada

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Belajar Dari Seekor Burung Elang

15 November 2017   01:45 Diperbarui: 18 November 2017   03:01 1463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi burung elang/ritaelnis.com

Belajarlah dari seekor burung elang, ketika melakukan proses transformasi selama 150 puluh hari. Sebuah proses yang panjang dan paling menyakitkan. Namun, ketika proses itu dilewati, ia dapat terbang kembali dan menjalani hidupnya selama 30 tahun.

Dalam setiap perjuangan sudah pasti kita memiliki tujuan dan impian yang ingin dicapai. Namun,  untuk mencapai tujuan itu tidak semudah kita membalikkan kedua telapak tangan dan bahkan tidak semudah apa yang kita pikirkan dan kita bayangkan. Ada banyak tantangan yang akan kita lewati, entah dari mana datangnya.

Namun, sebelum kita mencapai tujuan tersebut. Kita harus melakukan sebuah proses pembaharuan atau transformasi, seperti apa yang dilakukan seekor burung elang. Kita harus meninggalkan semua kebiasaan pada saat kita masih sekolah.  

Kita harus membuang semua perilaku kemalasan yang membuat kita tetap pada keterpurukan dan tak bisa berbuat apa-apa. Kita harus menguburkan semuanya, walakin semua itu dapat menyenangkan dan mengenakkan kita pada waktu itu.

Maka,  mulai melakukan dengan kehidupan baru. Bukalah diri untuk terus belajar. Sebab, kita telah diberikan kesempatan mewujudkan kemampuan atau potensi yang kita miliki, agar kita dapat terbang mencari ke setiap tempat untuk mencapai tujuan dan impian yang diinginkan.

Belajar dan teruslah membuka diri pada lingkungan dengan terus mengasah dan menata masa depan yang cemerlang. 

Sebab, kita adalah sang penguasah bagi diri kita sendiri bukan orang lain. Jangan biarkan masa lalu melumpuhkan potensi dan melayukan semangat kita,  karena hanya yang mercu dan tabah dapat membina negerinya yang berjaya.

Berubahlah...

Berubahlah...

Berubahlah...

Sebab, perjuangan kita belum selesai. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun