Mohon tunggu...
ISMANITA
ISMANITA Mohon Tunggu... Guru - Guru

Rajin pangkal pandai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lego Karakter Siswa

30 Januari 2021   21:26 Diperbarui: 30 Januari 2021   21:29 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurikulum 2013 berorientasi pada penguatan karakter. Penilaian dan asesmen terhadap siswa autentik dengan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan  yang diperkuat pada peraturan presiden nomor 87 tahun 2017 tentang penguatan  pendidikan karakter (PPK). 

Dengan demikian guru dituntut untuk melakukan  penguatan karakter siswa dengan mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK yaitu Religiussitas, nasionalisme, mandiri, gotong royong, dan integritas dalam setiap kegiatan pembelajaran. 

Sekarang kompetensi siswa di uji melalui penilaian AKM ( asesmen Kompetensi Minimal) dengan peningkatan mutu satuan pendidikan di nilai berdasarkan hasil belajar yang mendasar meliputi Literasi, numerasi dan karakter berbasis lingkungan.

Yang sering terdengar dan dipublikasikan kalau karakter harus ditanamkan pada generasi sekarang. Karena untuk membangun generasi emas Indonesia pada Abad 21 yaitu kualitas karakter, literasi dasar, berfikir kritis, dan memecahkan masalah (critical thinking and problem solving skills), bekerjasama (collaboration skills), kemampuan untuk berkreatif (creativities skills),dan kemampuan untuk berkomunikasi ( communication skills).

Dengan gilanya perkembangan komunikasi di kalangan masyarakat yang tidak ada batasnya, karakter menjadi tujuan utama dalam pendidikan agar menjadi dasar bagi setiap individu sebagai modal dalam kehidupannya kelak, ini semua harapan bagi setiap pendidik, orang tua dan pemerintah.

Ada tiga strategi implementasi PPK yaitu pendidikan karakter berbasiis kelas,pendidikan karakter berbasis budaya sekolah dan pendidikan karakter berbasis masyarakat. Implementasi Kurikulum 2013 menjadi bagian integral dalam penguatan pendidikan karakter yang ditanamkan di dunia pendidikan sekarang.

Pemberitaan yang membuat kita geram seakan akan tak ada lagi moral ditengah tengah masyarakat. Sedihnya kita melihat berita dan kejadian di tengah-tengah masyarakat karena kurangnya moral, terjadinya pengeroyokan, tawuran, pembunuhan, pemerkosaan, korupsi yang merajalela, kurangnya disiplin, ini semua masalah akarnya adalah kurang nya karakter di masyarakat.

Untuk menyikapi hal kejadian di atas, pendidikan lebih diutamakan pada karakter siswa, penilaian yang dilakukan meliputi penilaian sikap, penilaian sosial dan penilaian keterampilan disetiap jenjang pendidikan.

Pendidikan  karakter seharusnya diberikan semenjak bayi, dari keluarga dan berkelanjutan sampai ke jenjang pendidikan. Agar pendidikan diberikan secara terus menerus dan berkelanjutan sehingga  hasilnya lebih baik.

Apabila dari keluarga pendidikan sudah tertanam maka guru hanya sebagai estafet dalam memilih bagian dari mata pelajaran yang akan diberikan atau tema yang akan diajarkan diintegrasikan dengan perkembangan karakter siswa yang sesuai dengan pola dan tingkah lakunya. 

Metode belajar yang dipilih menjadi pendukung dan penentu juga dalam mengembangkan karakter siswa yang akan terbentuk setelah pembelajaran terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun