Mohon tunggu...
Isma Mufida
Isma Mufida Mohon Tunggu... Guru - Semua ditulis hanya berdasarkan kejadian nyata. Jika nantinya takdir tak mengizinkan kita hidup bersama, izinkan aku tetap mencintaimu melalui tulisanku :)

Allah, Orangtua, Keluarga, Sahabat, dan dia ❤

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rasa

31 Juli 2021   05:51 Diperbarui: 31 Juli 2021   05:54 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Tuhan, jauhkan bilamana memang bukan dia yang telah digariskan untuk menemani ku meraih ridho-Mu hingga habis usia ku."

Entah, lagi lagi ini sebuah kebetulan atau memang jawaban dari apa yang selalu kupanjatkan
Aku meminta pada Tuhan, agar Tuhan menjauhkanku darimu, apabila kau bukan takdirku
Namun pada kenyataannya?

Aku semakin menjadi jadi dalam hal mencintaimu
Rindu semakin menggebu gebu saat sedetik saja ku tak mendengar kabarmu
Ini keterlaluan, tapi memang begitu adanya

Kau selalu mengingatkan padaku agar aku tidak berlebihan dalam mencintai makhluk Tuhan
Namun apa daya?
Aku bahkan tidak bisa mengontrol perasaanku sendiri saat jatuh cinta kepada mu

Jika dulu cinta pertamamu tidak berakhir bahagia dan sesempurna yang kau mau,
maka izinkan aku sebagai orang yang insyAllah selalu mencintaimu, untuk tetap bersama denganmu, melewati segala kepedihan dan ketidaksempurnaan yang mungkin lebih buruk dari segala hal yang pernah kau lewati di masalalu

Terima kasih karena sudah menjadi bagian paling menenangkan dan menenangkan dalam hidup ku

Perasaan senang yang selalu kudapati ketika sedang melakukan berbagai hal denganmu
Perasaan tenang yang hanya bisa kurasakan saat sedang berada disampingmu
Yang tidak pernah kurasakan saat aku bersama dengan yang lain

Bersama denganmu,
Tanpa tau arah mana yang akan kita tuju
Tanpa tau jalan mana yang akan kita tempuh
Aku menikmati segala prosesnya
Meskipun entah nanti akan tersesat atau bahkan menghilang

Aku tetap disini, dibelakangmu
Selalu menanti kedatanganmu atau hanya sekedar menanti kabar singkat melalui panggilan suara darimu

Terimakasih,
Karena kamu begitu menghargai keberadaanku,
Karena kamu selalu menjaga komunikasi denganku,
Karena kamu senantisa berterus terang akan suatu hal sesederhana apapun padaku

Dari aku,
Yang semakin hari semakin mencintaimu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun