Mohon tunggu...
Isma Mufida
Isma Mufida Mohon Tunggu... Guru - Semua ditulis hanya berdasarkan kejadian nyata. Jika nantinya takdir tak mengizinkan kita hidup bersama, izinkan aku tetap mencintaimu melalui tulisanku :)

Allah, Orangtua, Keluarga, Sahabat, dan dia ❤

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teruntuk Kekasihku, Mas Muhammad Afian Sa'dilah

20 Juli 2021   21:29 Diperbarui: 20 Juli 2021   21:36 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi ini ditulis bersamaan dengan aku yang sedang merindukan banyak hal tentangmu
Senyumanmu..
Tatapanmu..
Semua tersusun rapi dalam ingatanku

Banyak sekali hal yang sebenarnya ingin kupertanyakan
Bagaimana bisa, orang seistimewa dirimu dapat jatuh hati pada orang biasa sepertiku?

Bagaimana bisa dua insan yang saling bertolak belakang dapat bertahan lama seperti ini?
Hobi yang berbeda, dunia yang berbeda, bahkan dengan sifat yang berbeda

Aku juga ingin meminta maaf,
Jika memang aku benar benar tidak tau dan tidak paham dengan apa yang terkadang sedang kau bicarakan
Aku seringkali malu, karena wawasanku tidak ada apa apanya dibandingkan dengan dirimu
Dan aku bersyukur, karena dengan sabar kau selalu memberitahu ku tanpa pernah lelah dan bosan sedikitpun

Semua memang karena Tuhan memberi porsi sabar yang lebih banyak kepadamu,
Yang akhirnya kau bisa menghadapi semua sifat kurangku

Darimu pun aku belajar
Lebih baik aku memperbaiki apa yang sekarang kumiliki, daripada harus memulai dari awal dengan yang baru

Ketika aku sedang senang atau bersedih,
Tetaplah menjadi mas Fiyan yang selalu mau mendengarkan segala keluh kesahku

Ketika aku salah
Tetaplah menjadi mas Fiyan yang tidak pernah bosan mengingatkan tanpa pernah menghakimi

Semoga, mas tetap menjadi mas Fiyan yang selalu punya ribuan cara untuk membuatku mengerti akan banyak hal di bumi ini yang sebelumnya sama sekali belum pernah kuketahui

Mas,
Sampai suatu hari nanti
Saat rambut kita saling memutih
Saat usia sudah setengah abad atau lebih
Aku akan tetap mencintaimu, percayalah akan hal itu
Jadi, tetaplah bersamaku ya :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun