Mohon tunggu...
Isma Mufida
Isma Mufida Mohon Tunggu... Guru - Semua ditulis hanya berdasarkan kejadian nyata. Jika nantinya takdir tak mengizinkan kita hidup bersama, izinkan aku tetap mencintaimu melalui tulisanku :)

Allah, Orangtua, Keluarga, Sahabat, dan dia ❤

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Singkat

9 Mei 2021   13:30 Diperbarui: 9 Mei 2021   13:44 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Sudah dapet tukeran uang baru? ini aku ada. Mau tuker?"

Setelah sekian lama rindu hanya menjadi sebuah kata indah yang dipendam dalam kalbu
Akhirnya kita bertemu malam lalu
Walaupun hanya untuk sebuah perlu

Kau membeli minuman kaleng yang juga untuk ku
Lalu kita meminumnya didepan minimarket dekat rumahmu
Kau mulai bercerita, bagaimana kabar ditempat kerjamu
Sepertinya, kerjamu akhir akhir ini begitu menyita banyak waktu

Aku tidakmau mengatakan hal apapun padamu
Aku hanya ini mendengarkan segala ceritamu
Berlama lama memandang wajahmu
Menikmati tawa nyata yang selama ini hanya bisa kudengar melalui panggilan suara diujung sana

Ah hanya saja nyaliku terlalu ciut untuk bisa memelukmu
Aku hanya sesekali memegang tanganmu
Sesekali memainkan rambutmu
Dan menghabiskan waktuku untuk terus menerus menatap kedua bola matamu

Aku sangat bersyukur
Karena akhirnya kita dapat berjumpa semalam
Terimakasih, sudah mau membantuku
Dan terimakasih sudah mau menemuiku

Sesingkat pertemuan kita malam lalu
Aku juga ingin mengatakan kalimat singkat padamu
Rindu ini, tetap milikmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun