Mohon tunggu...
Isma Mufida
Isma Mufida Mohon Tunggu... Guru - Semua ditulis hanya berdasarkan kejadian nyata. Jika nantinya takdir tak mengizinkan kita hidup bersama, izinkan aku tetap mencintaimu melalui tulisanku :)

Allah, Orangtua, Keluarga, Sahabat, dan dia ❤

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mengelilingi Semesta

24 Januari 2021   00:07 Diperbarui: 24 Januari 2021   00:28 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Sebelumnya, kuucapkan banyak syukur kepada pada Tuhan yang Maha Esa
Karena telah memberiku nikmat menahan rindu sekaligus nikmat bertemu

Terimakasih, orang paling sibuk di bumi
Sudah menyempatkan waktunya untuk bertemu denganku
Maaf jika lagi lagi aku merepotkanmu

Malam ini, saat aku sedang melihat beberapa video di youtube
Tiba tiba nada dering notifikasi khusus muncul di layar gadgetku
Aku mengangkatnya, lalu perbincangan singkat terjadi diantara kita

Tanpa aba aba kau mengatakan bahwa kau mengajakku bertemu
Tanpa pikir panjang dan dengan sangat senang hati aku menerimanya

Kau tau?
Harus dengan doa seperti apa lagi agar kau bisa mengerti bahwa sudah sejak sekian lama aku menahan rinduku?
Harus dengan kesabaran seperti apa lagi aku harus menunggu waktu kita dapat bertemu?

Aku nyaris tidak pernah mengatakan padamu bahwa aku sedang rindu
Saat merindukanmu, yang kulakukan hanyalah diam, menangis sekencang mungkin sembari melihat beberapa fotomu yang sengaja kusimpan di galeriku

Tak lama setelah menangis, kau selalu tiba tiba menelfonku
Entah hanya sekedar kebetulan atau memang sudah menjadi takdir Tuhan

Seperti biasanya, satu satunya alasan kita bertemu hanya karena rindu
Meskipun kita bertelfonan tiap waktu, namun ternyata mendengar suaramu hanya mengobati 1% dari rasa rinduku

Tanpa tujuan, kau mengajakku jalan
Disepanjang jalanan kota kita memperbincangkan hal tak perlu
Sesekali kau berteriak pada orang dipinggir jalan
Lalu kita menertawakannya bersama
Ah rasanya malam ini bumi menjadi milik kita berdua

Kau berkata,
"Terimakasih ya, jika sedang bersamamu aku jadi tidak risau. Jangan berubah ya"

Kau salah sayang, harusnya aku yang berterimkasih
Terimakasih, karena dengan adanya dirimu disampingku, membuatku merasa menjadi manusia yang paling beruntung didunia

Terimakasih sudah mengajakku mengelilingi semesta
Semoga Tuhan menakdirkan kebahagiaan selalu membersamai kita hingga menua bersama

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun