Mohon tunggu...
Isma Mufida
Isma Mufida Mohon Tunggu... Guru - Semua ditulis hanya berdasarkan kejadian nyata. Jika nantinya takdir tak mengizinkan kita hidup bersama, izinkan aku tetap mencintaimu melalui tulisanku :)

Allah, Orangtua, Keluarga, Sahabat, dan dia ❤

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Obrolan Singkat, pada Malam Sabtu

4 Juni 2019   13:01 Diperbarui: 4 Juni 2019   13:08 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir akhir ini setelah sekian lama tak saling sapa,
Kita mulai untuk berbicara dan bercerita.
Kau memang tak suka berbalas pesan daridulu, kau lebih suka mendengarkan suaraku, dan banyak berbicara ketika bertemu.
Kemarin aku sempat jenuh, karena kau tak membalas bahkan tak membaca pesan singkatku.
Aku cemberut, dan berfikir bahwa kau hanya akan datang semaumu.
Ternyata malam ini kau balas pesanku, hanya membalas dengan emoticon tak perlu.
Dan aku semakin tak ingin membalas pesan itu.
Tak lama, telfon berdering dan terpampang jelas namamu.
Ku angkat tanpa semangat yang menggebu.
Kau tertawa, dan berkata "aku bangun tidur, males ketawa", sambil meneruskan tawamu.
Kau bertanya mengapa aku tak membalas pesanmu, lalu kau menceritakan bahwa kemarin adalah hari yang berat bagimu.
Maafkan aku, aku belum bisa mengetahui bagaimana kondisimu.
Tapi kuharap, kau juga mengetahui bahwa disini aku selalu merindu.

Malang, 17 Mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun