Mohon tunggu...
Ismail Solichin
Ismail Solichin Mohon Tunggu... -

"...pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit, memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhan-nya..."\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Selamat Tahun Baru 2012 A"

31 Desember 2012   12:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:44 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tidak sedikit orang memiliki pandangan bahwa angka 13 itu angka sial. Rumah yang semestinya bernomor 13 sering dirubah menjadi 11 A. Atau lantai gedung perkantoran, gedung apartemen, hotel  yang seharusnya bernomor 13 juga sering diganti dengan nomor 12 A seperti yang tercetak di tombol lift. Di negeri kitapun, sering kali mendengar orang setengah teriak " Wah cilaka tigabelas!", untuk menunjukan kesialan, ketidak beruntungan yang menimpanya. [caption id="" align="alignright" width="180" caption="13, angka sial ?"][/caption] Jika dirunut kebelakang keterkaitan angka 13 dengan kesialan (konon) berkaitan dengan kepercayaan bangsa Ibrani kuno yang menganggap bahwa angka 13 itu angka sial karena huruf ketiga belas dalam alfabet Ibrani adalah "M", huruf pertama kata "Mavet" yang berarti kematian. Dan parahnya lagi pikiran kita kadung ikutan membenarkan anggapan bahwa angka 13 itu angka sial. Jejak pikiran negatif yang tertanam dalam benak kita, akan berpengaruh terhadap keputusan dan tindakan yang akan  diambil. Maka jika angka 13 itu dianggap negatif, tidak berlebihan jika semua tindakan berkaitan dengan angka 13 juga negatif. Apalagi  jika dikaitkan dengan cerita/berita bahwa si Anu menderita kerugian besar karena menempati rumah/ruko nomor 13 atau karena diresmikan pada tanggal 13 . Jika demikian halnya tahun depan (dapat diperkirakan) adalah tahun stagnasi pertumbuhan dan perkembangan bisnis. Karena banyak pihak yang tak mau ekspansi dengan membuka toko-toko baru, gerai-gerai pemasaran baru, cabang-cabang baru, karena pebisnis, pengusaha  itu percaya bahwa tak baik membuka peluang bisnis baru di tahun 2013. Akan lucu juga jika mereka  lantas  mencantumkan dalam halaman  depan kalender yang akan dibagikan ke customernya dengan menuliskan:

"Selamat Tahun Baru 2012 A"

sumber gambar: mathpedia. wordpress.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun