Mohon tunggu...
ismail sayuti
ismail sayuti Mohon Tunggu... Lainnya - Hutan leuser

Pencinta alam dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sunat Rasul dalam Pusaran Budaya Gayo

29 Januari 2022   00:20 Diperbarui: 29 Januari 2022   00:28 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sunat rasul dalam tradisi Budaya Gayo

Dalam tataran Tradisi urang Gayo ada 4 pesta (hajatan) yang berlaku bagi anak laki laki. dan itu meski di tunaikan oleh orang tuanya ( sinte tangungen berat junjungen). Diantaranya, pertama hajatan turun tanah (turun mani). yang kedua sunat rasul (Jelisen) dan ketiga pesta perkawinan (luahi, Nikah). atau dalam istilah lain di sebut sinte murip. (Pesta Hajatan).

Sunat Rasul ( i islaman ) ini merupakan hajatan yang kedua, di mana di lakeanakan anak laki laki menginjak remaja kira kira berumur 11 atau 12 tahun. Dan berdasarkan dalil dari Hadist Nabi Muhammad Saw yang di terangkan Abu Dawud dan Ahmad. Buanglah darimu buku (rambut) kekufuran dan berkhitanlah.

Sunat rasul dalam tradisi Gayo

Dalam suku Gayo acara hajatan tersebut sangat kentara dan bernuansa dengan Budaya, anak laki laki yang mau di khitan tersebut selain memakai baju kerawang Gayo. Terlebih dahulu di sajikan makan yang lengkap dengan menunya (mangan talak). Anak tersebut tinggal memilih sesuka hatinya mana makanan yang dia suka untuk di makan.

Baru setelah itu tinggal melaksanakan acara hajatan lainnya seperti Kenduri dan Zikir Maulid. tergantung kemampuan orang tua (sukut sinte).

Kemudian setelah acara kenduri dan zikir maulid selasai, di lanjutkan ke acara kitan. Sebelum Mantri menunaikan tugasnya sang anak tersebut di tuntun oleh seorang Tgk untuk mengikrarkan atau lafazkan. Istifar sebanyak tiga kali, di lanjutkan Syahadat Tauhid dan syahadat Rasul dan terakhir Salawat Ibrahimiyah. Baru mantri melaksanakan eksekusi dan setelah selesai baru di baca salawat bersama sama dan di tarok di tempat yang telah di sediakan.

Tak sampai di situ mantri kemudian di bersihkan tangannya oleh orang tua (Ibu) dari sang anak sembari mengucapkaan rasa  terimakasih.

Penulis adalah warga Gayo lues, Aceh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun