Mohon tunggu...
Ismail  M  Sangadji
Ismail M Sangadji Mohon Tunggu... Dosen - DIGITAL

MAJU BERSAMA ILMU DAN KETULUSAN

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pola Penguasaan Pemilikan Lahan Secara Berlebihan

5 Desember 2017   17:56 Diperbarui: 5 Desember 2017   18:05 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transformasi kesejarahan kepemilikan lahan yang ada dibagi dalam beberapa formulasi penguasaan lahan diantaranya: (1) nuansa kelihayan dan kecerdikan yang ditonjolkan oleh berbagai pihak dalam arena kontestasi perebutan sumberdaya alam. (2) Isu klaim kepemilikan seolah menggelitik dintingkat masyarakat dan (3) dinamika konflik menghadirkan adanya konfrontasi dan dialektis dintikat makro.

Penjabaran konflik yang dijelaskan diatas memberi ruang dinamis terhadap open akses berbagai pihak yang saling menuding diantaranya untuk melegitimasi berbagai kewenagannya atas kekuasaan yang disandangnya. Penjabaran konflik dalam transformasi kesejarahan maupun kepemilikan lahan menuai kisruh dalam internal masyarakat yang melahirkan dualitas tenurial sistem kepemilikan lahan yang ada di maluku, diantaranta: (1) klaim kepemilikan dan (2) penyerobotan.

Dinamika konflik maupun sejenisnya tidak bisa dilepaskan dari menguatkan otoritas  aktor ditingkat daerah atas persinggungan untuk mendudukan posisi dan klaim kepemilikan diatas segalanya. Persoalan konflik yang ada bukan sekedar kamunflase dari rentetan peristiwa yang ditemui, iya hadir bagaikan dinamika dan peristiwa.  

Persoalan rezim kepemilikan yang dijelaskan diatas berkaitan dengan praktik lahan sebagai communal property  tidak dalam status otonom, namun lebih diimplementasikan kedalam bentuk rezim kepemilikan dalam struktur sosial masyarakatnya ditingkat desa berada dibawah rezim kepemilikan dan terkonsentrasi dalam satu ruang pengelolaan untuk menegaskan posisi masing-masing aktor terhadap lahan yang dikuasainya. 

Pada rana inilah, analisis dinamika konflik lahan bekerja untuk mencari sintesa terhadap keuntungan masing-masing pihak dengan kepentinganya masing-masing, tertuma masyarakat. Implikasi dari proses kekuasaan yang dimiliki masing-masing pihak menjadi pola-pola relasi terhadap pengelolaan sumberdaya yang dimiliki baik secara individu dan kelompok turut dikonflikan

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun