Mohon tunggu...
Indra Sastrawat
Indra Sastrawat Mohon Tunggu... Administrasi - Wija to Luwu

Alumni Fakultas Ekonomi & Bisnis - UNHAS. Accountant - Financial Planner - Writer - Blogger

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mereka di Balik Perang Suriah

22 Februari 2016   17:20 Diperbarui: 20 Oktober 2017   10:58 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Peta konflik di Suriah (www.woxx.lu/mittlerer-osten-wo-sind-die-guten/)"Perang di Suriah belum menemukan titik temu menuju jalan damai, bukannya makin reda justru semakin rumit. Masuknya tentara Rusia makin menambah runyam masalah di bumi Syam. Negeri tempat berdiamnya beberapa nabi dan pejuang Islam tempo dulu kini tercabik cabik meninggalkan puing-puing kehancuran. Suriah yang dulu damai dan tentram kini bagai neraka dunia. Perbedaan paham antara Sunni dan Syiah menemukan anti klimaksnya di Suriah.

Bukan sekedar perdebatan di meja yang memanas, perbedaan mesti diselesaikan dengan jalan peperangan. Masing-masing kubu merasa paling benar. Lihat saja video yang bertebaran di Youtube, semua pihak yang terlibat baik Sunni maupun Syiah meneriakkan satu kalimat sama yaitu “Allahu Akbar”. Padahal antara Sunni dan Syiah percaya sama Tuhan yang satu dan nabi yang sama. Konflik di Suriah berawal dengan gelombang demonstrasi pada Maret 2011, terilhami oleh gerakan Kebangkitan Arab yang pro-demokrasi di kawasan itu. Bentrokan antar demonstran dan pasukan pemerintah dengan cepat berubah menjadi pertempuran bersenjata. Lalu siapa saja yang terlibat di perang Suriah ini? Berikut saya uraikan secara singkat pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di Suriah. 

Kelompok Syiah

1. Tentara Pemerintah Suriah (Syria Army Force)

Memiliki kemampuan tempur yang lumayan bagus, jumlah personel diperkirakan sebanyak 300.000 tentara aktif. Yang terdiri dari angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara serta pasukan khusus. Mereka sangat loyal kepada presiden Bashar al-Assad. Sebagian besar merupakan kelompok Syiah.

2. Hizbullah

Kelompok ini didirikan di Lebanon pada tahun 1982. Gerakan ini lahir dari gerakan Syiah di Lebanon yang bernama Harakat Amal (Gerakan amal) yang didirikan oleh Musa Al-Sadr. Kini Hizbullah dipimpin oleh Hassan Nasrallah. Kelompok ini beberapa kali terlibat konflik senjata dengan Israel di wilayah selatan Lebanon. Aksi militer pertama Hizbullah di Suriah ketika menginvasi kota Qushair di Propinsi Homs. Mudahnya akses ke wilayah Suriah membuat Hizbullah memiliki bekal logistik perang yang memadai. Diperkirakan terdapat 10.000 tentara Hizbullah di Suriah. Dengan organisasi yang rapi dan loyal kelompok ini mampu menahan gempuran pasukan anti Assad. 

3. Garda Revolusi Iran

Pasukan ini bernama lengkap Korps Garda Revolusi Islam Iran dibentuk oleh pimpinan tertinggi Ayatollah Khamenei usai revolusi Iran yang menjungkalkan Shah Iran, Reza Pahlevi. Mempunyai balatentara mencapai 545.000 personel. Sesuai dengan namanya pasukan ini merupakan pasukan elit yang menjaga revolusi Syiah Iran. Dengan pengalaman militer yang tangguh dan terlatih Garda Revolusi menjadi ponyokong utama pro-Assad hingga bisa bertahan di bumi Syam. Diperkirakan terdapat lebih dari 60.000 pasukan Garda Revolusi yang aktif di Suriah.

4. Liwa Abu Fadl al-Abbas (LAFA)

LAFA bagian dari Syiah Iraq yang dipimpin oleh Jenderal Abul Fadhl. Liwa Abu Fadl al-Abbas artinya Brigade Abu al-Fadl al-Abbas atau Brigade al-Abbas. Brigade al-Abbas didirikan tahun 2012 dengan kurang lebih 10.000 personel. Mereka telah teruji dalam beberapa peperangan di Iraq. Pada Mei 2014, markas LAFA di Aleppo jatuh ditangan Mujahidin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun