Mohon tunggu...
Indra Sastrawat
Indra Sastrawat Mohon Tunggu... Administrasi - Wija to Luwu

Alumni Fakultas Ekonomi & Bisnis - UNHAS. Accountant - Financial Planner - Writer - Blogger

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menggugat Kartini, Memilih Malahayati

21 April 2012   11:17 Diperbarui: 21 April 2016   07:44 2005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rakyat Prancis bangga dengan pejuang wanitanya bernama Joan of Arc, dia pahlawan Prancis yang berani melawan Inggris dia memimpin pertempuran hingga tertangkap dan dihukum mati. Sampai-sampai banyak penulis dan komponis, termasuk Shakespeare, Voltaire, Schiller, Verdi, dan Twain, telah menciptakan berbagai karya mengenai dirinya. Kemudian di Spanyol terdapat tokoh wanita yang mempersatukan Spanyol dan membiyai proyek penaklukan negeri jauh, dia adalah Ratu Isabella.

Di Rusia mencatat nama wanita dengan tinta emas, dialah Catherine Yang Agung, Maharatu Rusia setelah menggulingkan dan menghabisi riwayat suaminya, dan kemudian membuktikan bisa mengubah Rusia yang miskin menjadi salah satu kekaisaran yang terkaya dan terkuat di dunia. Dari negeri Maghribi pernah lahir pejuang wanita terbaik abad 20, dia lah Jamilah. Ia adalah pejuang nasional Aljazair. Bersama mahasiswa-mahasiswa Aljazair lainya, ia tergabung dalam Front pembebasan Nasional Aljazair. Perjuanganya melawan pendudukan Prancis di Aljazair tak hanya melalui jalur Diplomasi, Ia juga aktif dalam jalur baku tembak dengan pasukan prancis.

Malahayati simbol wanita Indonesia

Dengan data dan fakta maka sangat wajar jika Laksamana Malahayati di pilih sebagai tokoh emansipasi wanita, dia adalah pemimpin yang di segani oleh kawan dan lawan, kalau perlu tanggal 11 September di jadikan hari emansipasi wanita. Malahayati merupakan sebuah cetakan hasil mahakarya bangsa Indonesia. Sangat ironi bahkan untuk memilih tokoh emansipasi wanita kita harus mengekor ke negeri penjajah, yang bikin miris adalah tokoh yang dipilih adalah kawan Belanda.

Ketika Negara-negara maju berkoar masalah kesetaraan gender terutama terhadap Negara berkembang dewasa ini, wilayah nusantara telah lama mempunyai pahlawan gender yang luar biasa. Laksamana perang wanita pertama di dunia. Namanya kemudian dipakai sebagai nama divisi wnita ormas nasional demokrat, garda wanita Malahayati. Salah satu kapal perang RI bernama KRI Malahayati, namanya juga diguanakan sebagai nama universitas di Sumatera dan ada sebuah lagu yang diciptakan oleh Iwan Fals berjudul Malahayati . Wanita juga mampu menyaingi kehebatan lelaki, dia sejajar dan setara tanpa ada diskriminasi. Seperti Joan of Arc di Prancis, Ratu Isabella di Spanyol atau Jamilah di Aljazair dan Malahayati di Indonesia wanita yang tangguh dan mampu mengubah sejarah. Sejarah bukan sekedar nostalgia, tapi dia adalah inspirasi untuk masa depan. Salam gambar: Infokito.net

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun