Mohon tunggu...
Islamiaty B
Islamiaty B Mohon Tunggu... Mahasiswi -

Farmasi - Universitas Hasanuddin Makassar - Polewali Mandar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

RESEP Bukan Sembarang Resep

17 Januari 2018   21:41 Diperbarui: 17 Januari 2018   22:12 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RESEP ? Sekilas mungkin kita berpikir resep itu merupakan permintaan tertulis dari seorang dokter baik itu dokter manusia, gigi, hewan yang telah diberikan izin berdasarkan peraturan perundang - undangan yang berlaku kepada apoteker sang pengelola apotek untuk dapat menyiapkan, membuat, meracik, dan menyerahkan obat kepada pasien. Tapi itu, menurut Wikipedia, gaes. Sedangkan yang akan saya bahas disini RESEP yang merupakan kepanjangan dari Reformulasi Sikap, Etika dan Pola Pikir. Ini merupakan suatu proses bagi kami Mahasiswa Baru Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin sebagai ajang pembinaan diri dan juga merupakan  syarat agar dapat menjadi salah satu bagian dari Keluarga Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin (KEMAFAR -- UH).

Awalnya saya sendiri tidak begitu tertarik untuk menjadi salah satu bagian dari KEMAFAR-UH, harus ikut pembinaan, buang-buang waktu dan tenaga, begitulah kurang lebih pemikiranku tentang RESEP ini. Namun semua berubah ketika pembinaan Pra-Resep pekan pertama selesai. Iya, memang benar saya tidak ikut saat itu karena masih terpaku dengan pemikiranku mengenai pembinaan di awal -- awal. Lalu, semua berubah ketika teman kelasku menceritakan keseruan dari pembinaan pekan pertama itu. Aneh rasanya, dalam satu kelas itu hanya saya sendiri yang diam dan tak ikut alur pembicaraan mereka. Sebelumnya mereka sudah banyak kali membujukku untuk ikut, namun aku tetap bertekad untuk tak ikut. 

Tekadku tersebut, waktu demi waktu berhasil dirobohkan oleh beberapa temanku yang benar -- benar membujukku untuk tetap ikut, entah kenapa kata -- katanya membuatku terhipnotis. Kurang lebih mereka bilang "ayolah ikut saja. Dimana lagi kita bisa kumpul satu angkatan, solidaritas itu dibangun disini, banyak hal yang tak akan kau sesali jika kau ikut pembinaan ini. Disini bukan ajang pembodohan untuk membodoh -- bodohi mahasiswa baru, tidak sama sekali. Ikut sajalah sekali dulu, nanti kalau tak suka, terserah kamu tetap mau lanjut atau tidak."

Saya mulai bimbang, kutelusuri kembali mengenai sistem pembinaan fakultasku dengan menanyakannya kepada senior yang ikut pembinaan dan tidak ikut pembinaan. Mereka bilang bahwasanya pembinaan fakultasku sangat berbeda dengan fakultas lain, dan saya juga sempat menanyakannya kepada senior dari fakultas lain dan mereka bilang kalau pembinaan difakultasku dibilang cukup baik dan tidak terlalu kejam seperti sistem pembinaan yang difakultasnya terapkan.

Tingkat ingin ikutku pun mulai bertambah, kuajak temanku yang lain yang kemarin tidak ikut pembinaan di pekan pertama di grup line yang memang didalamnya orang -- orang yang tidak ikut pembinaan. Dan alhasil, saya berhasil menarik dua orang didalam. Kami bertiga pun memutuskan untuk ikut pembinaan di pekan berikutnya.

Hari pertama, saya kebingungan. Semuanya duduk perkelompok. Saya baru sadar, saya belum kenal dengan semua teman angkatan saya, bahkan yang sekelompok dengan saya pun saya tak tahu dia namanya siapa, asal darimana, karakternya gimana. Dan pembinaanku pun dimulai saat itu. Kumpulkan roti dan air farmasi, harus berlabel pula. Minum scooty di iringi lagu iklan susu bendera yang diplesetkan menjadi scooty minyak ikan. Pertama minum scooty itu rasanya biasa saja namun karena sebelumnya sudah disugestikan sama teman --teman kalau scooty itu tidak enak, rasanya berminyak di tenggorokan, dan akhirnya scooty yang sebenarnya saya rasakan biasa saja malah terasa tidak enak betulan. 

Hari -- hari berlalu, semakin dekat dengan RESEP yang sebenarnya semakin saya mulai mengenal seluk -- beluk angkatanku. Kami benar -- benar diajarkan bagaimana bersikap, bagaimana kita seharusnya beretika dalam bertanya, menyampaikan pendapat, dan lainnya. Materi yang saya terima juga mulai membuat saya membangun diri untuk lebih baik. Saya yang awalnya pemalu, bahkan bicara didepan umum pun saya gemetaran dan kadang diserang penyakit mules saking gugupnya. Lama -- kelamaan mulai hilang, saya sudah berani mencoba berbicara didepan umum, gemetaran saya hilang namun rasa mules -- mules biasanya masih datang tergantung berapa banyak orang yang akan ada didepan saya jika saya berbicara.

Di RESEP juga ada agenda acara hiburan yang artisnya para mahasiswa baru Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin yang dikenal Maba Show. Karena ternyata casting dalam pencarian bakat di Maba Show dilangsungkan di pekan pertama dan saat itu saya masih belum ikut, alhasil saya tidak sempat menampilkan bakat terpendam saya, hehe. Awalnya masuk di item cupsong, lalu dipindahkan ke item perkusi. Di perkusi saya hanya ada beberapa orang saja, saya mulai mengatur bagaimana jalannya kita latihan bersama pelatih, namun karena ada sesuatu dan lain hal saya merasa tidak cocok di perkusi, akhirnya pindah item acara ke drama bisu. Tentulah, drama bisu tidak banyak membuang tenaga apalagi suara, namanya juga drama bisu. 

Namun pada akhirnya, drama bisu dikolaborasikan bersama dengan item puisi. Disinilah kerja sama kami kembali dibangun. Kami mulai mencari bagaimana koreografi, mimik, intonasi pembaca puisi, dan lain hal agar terwujudnya acara ini dengan baik. hari -- hari evaluasi pun tiba, evaluasi pertama kami mendapat pujian tentang item kami, katanya sudah bagus. Hal ini, membuat beberapa member item acara kami, seakan -- akan lupa kembali ke bumi setelah agak jauh terbang ke langit. Saya pun mulai menyadarkan mereka untuk tetap kembali latihan seperti biasanya, berhubung RESEP sudah semakin dekat waktu demi waktu, tanpa kita sadari.

Segala persiapan kami siapkan di rumah angkatan kami, bahkan saya juga bermalam di rumah angkatan alasannya kalau bukan jaga barang, ya lagi malas pulang soalnya sudah larut malam. Di rumah angkatan, kebersamaan kami pun semakin terasah, terlebih pada saat musim hujan, dan suatu malam hujan sangat deras dan mengakibatkan genangan air dimana -- mana, kami bergotong -- royong memindahkan barang agar tidak terkena genangan air.

Hari semakin dekat dengan RESEP. Hari terakhir Pra RESEP, pagi -- pagi kami sudah disembur dengan segala ketus, marah -- marah dari kakak OC. Katanya kami semakin lama malah semakin tidak baik, tidak mendengarkan pada saat disuruh berbaris. Yang lain disibukkan dengan menghafal materi yang sebelumnya telah diberikan, bahkan ada yang menghafal nama presiden BEM dari awal dibentuk sampai sekarang ini. Kami pun digiring ke ruangan tempat kami biasanya terima materi. Kami pun berposisi untuk melaksanakan matrikulasi terakhir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun