Mohon tunggu...
Isla Indah Fajriah
Isla Indah Fajriah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Aktif Universitas Pamulang Fakultas Sastra - Sastra Indonesia

Mahasiswi Aktif Universitas Pamulang Fakultas Sastra - Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Novel: Lalu Tenggelam di Ujung Matamu

28 November 2022   08:31 Diperbarui: 28 November 2022   08:43 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

rasa sakit tak bisa meminang Intan bertambah ketika Adam mendengar bahwa temannyalah yang akan meminang Intan karena sama-sama keturunan bangsawan. maka Adam pergi meninggalkan kampungnya dengan rasa sakit yang belum juga terobati walau sudah bertahun-tahun berlalu.

unsur adat dan budaya Banjar, Kalimantan Selatan, juga turut membantu membangun suasana cerita, seperti masalah jodoh yang mengharuskan orang bangsawan bersanding dengan sesama bangsawan, kebiasaan mendatangi orang pintar untuk meminta solusi,  hingga memakamkan orang meninggal dengan cara ditenggelamkan.

Tradisi pemakaman inilah yang paling meninggalkan kesan bagi saya. Selain karena mendapat pengetahuan baru, saya sekaligus belajar betapa pentingnya keikhlasan dan kesadaran bahwa sesungguhnya manusia ini tidak memiliki apa-apa, semuanya hanya titipan tuhan saja.

"Tak ada orang yang bisa benar-benar melupakan, terlebih sesuatu yang pernah melekat dalam hati. Hanya ada satu cara untuk bisa menerima segala manis dan pahit, yakni memaafkan." -hlm.137

3. Kelebihan Novel

Menurut saya, melebihan dari novel ini adalah gaya bahasanya yang sangat sederhana dan mudah dimengerti oleh pembaca, halamannya juga tidak terlalu tebal, maka cocok untuk seseorang yang baru mulai membiasakan diri untuk membaca.

4. Penutup

Saya sebagai mahasiswi Sastra Indonesia sangat suka dengan novel ini karena di dalamnya terdapat pelajaran mengenai  memaafkan dan merelakan sesuatu. apalagi novel ini mempunyai setting tempat di Banjar, Kalimantan Timur, yang membuat novel ini penuh dengan adat dan budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun