Mohon tunggu...
Islah oodi
Islah oodi Mohon Tunggu... Penulis - Wong Ndeso

Penikmat kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lelaki yang Bercinta dengan Fatamorgana

15 Februari 2021   20:58 Diperbarui: 15 Februari 2021   21:44 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by pixabay

Menginjak dua mingguan aku merasakan ada sesuatu yang berubah darinya. Tak ada tawa indahnya, hanya kadang kala ia tersenyum, namun senyumannya pun hambar terasa. Lebih aneh lagi, saat aku dengannya bercinta, pada puncak-puncaknya kadang bau anyir dan bacin seperti keluar dari tubuhnya. Walaupun aku tak memedulikannya dan tetap bernafsu untuk bercinta.

Kini Suhesti lebih sering melamun duduk di depan gubuk, tatapan matanya kosong dan entah apa yang dipikirkan. Aku benar-benar penasaran padanya.

"Kamu kok sering melamun, Sayang. Ada apa?" Tanyaku di suatu sore hampir petang.

"Aku ingin kembali," jawabnya datar.

"Kembali ke mana? Rumah kita kan di sini, Sayang." Kujelaskan padanya.

"Aku ingin kembali pulang dengan tenang. Dikuburkan layaknya orang-orang."

"Deg!" Jantungku serasa berhenti berdetak.

Cilacap:15-02

Catatan:
 1.  Ada apa, Nak.
 2. Duduk sini, Nak. Ingat, ya! Nanti jangan sekali-kali membuka mata teruskan baca mantranya, juga sebut wanita yang dirimu sukai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun