Mohon tunggu...
Anissa S.
Anissa S. Mohon Tunggu... Konsultan - Journalist - Freelancer

Writer

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Brand Speaker dari Keluarga Bob Marley, Ramaikan Pasar Audio di Indonesia

25 Juni 2021   18:10 Diperbarui: 30 Juni 2021   10:58 1398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Official store pertama House of Marley di Indonesia, Pondok Indah Mall.

Sama seperti di atas, House of Marley pun menerapkan prinsip sustainable kepada setiap sumber daya (material) yang diambil dan digunakan untuk memproduksi perangkat audio. Dan tidak bercanda, House of Marley berani menerapkan standar terberat. Hal tersebut sebagai upaya menciptakan produk berkualitas tinggi dengan cara yang paling etis dan positif lingkungan. Tanpa mengambil jalan pintas, brand ini berjuang untuk melakukan apa yang benar, bukan yang mudah.

Prinsip sustainable ini ditekankan oleh pernyataan Rohan Marley, yang juga berperan sebagai brand ambassador House of Marley, ia mengatakan bahwa apa yang kita berikan kepada Bumi, hal itu pula yang akan Bumi berikan kepada kita.  Maka menjaga Bumi adalah tugas bersama bagi manusia dan mahluk hidup lainnya. Bukan hanya menjaga untuk keberlangsungan manusia yang hidup saat ini, namun juga generasi selanjutnya. 

Beberapa contoh material ramah lingkungan yang digunakan brand ini adalah bambu, aluminium, plastik dan silikon daur ulang, kapas organik, kayu bersertifikat FSC, dan masih banyak lainnya. Jenis standar ini berlaku untuk semua produk Marley. Namun kita menjadi penasaran, sebenarnya mengapa brand ini harus memilih bambu sebagai salah satu material dari produknya? Dan Mengapa bambu dikatakan sebagai material berkelanjutan?

Usut punya usut, ternyata bambu merupakan tanaman dari kelompok Poaceae dengan tingkat pertumbuhan paling cepat. Dikatakan ia mampu tumbuh hingga setinggi 60 cm per hari. Bahkan pada kondisi yang tepat, ia mampu tumbuh hingga 1.2 meter per hari. Perkebunan bambu juga dapat produktif hingga 50 tahun ke depan, dengan masa panen awal 5-7 tahun semenjak penanaman. Berbeda halnya dengan pohon jati yang baru bisa dipanen saat berusia 40 tahun. Berdasarkan itu semua, maka sangat rasional apabila House of Marley memilih bambu sebagai salah satu materialnya. 

House of Marley bekerjasama dengan One Tree Planted, telah berhasil menanam pohon hingga 300.000 lebih, 50.000 di antaranya ditanam di Indonesia.
House of Marley bekerjasama dengan One Tree Planted, telah berhasil menanam pohon hingga 300.000 lebih, 50.000 di antaranya ditanam di Indonesia.

Charitable Causes
Prinsip ketiga dari brand ini adalah berdampak amal. Awalnya House of Marley membangun asosiasi dengan 1Love Foundation, yang artinya sebagian dari uang pembembeli produk oleh konsumen akan disumbangkan guna tujuan amal yang bermanfaat untuk pemuda, Planet, dan perdamaian. Namun pada tahun 2017, House of Marley mulai merangkul One Tree Planted dalam menjalankan program terbarunya yang diberi nama #ProjectMarley. 

One Tree Planted adalah organisasi non profit internasional yang fokus bergerak melakukan reboisasi (reforestation) di hutan seluruh dunia. House of Maley menyatakan bahwa setiap konsumen yang membeli produk Marley, berarti ia telah turut menanam satu pohon yang disalurkan melalui One Tree Planted. 

Tercatat dari awal tahun 2007 hingga 2019, House of Marley menyatakan telah berhasil menanam sebanyak 242.400 pohon. Dan menanam kembali di tahun 2020 sebanyak 85.600 batang pohon dalam rangka memperingati ulang tahun Bob Marley yang ke 75 tahun, dengan sisa tambahan lagi sebanyak 25.000 pohon untuk  hutan yang mengalami kerusakan parah di seluruh dunia.

Melihat pemaparan di atas, nampaknya House of Marley tidak dapat dikatakan sebagai brand biasa. Lebih jauh dari itu, House of Marley merupakan misi keluarga pribadi, dimana generasi Bob Marley ingin melakukan dan melanjutkan perjuangan yang diajarkan ayahnya sendiri, Sang Legendaris, Bob Marley.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun